Baca Juga: Cek Fakta: Miliarder Dikabarkan Bunuh Diri karena Keluarganya Positif Corona
Pihaknya mengatakan bendungan itu telah digali bertahun-tahun sebelum genosida untuk menampung air bagi pertanian padi di sana.
Ketika kuburan korban genosida ditemukan, beberapa orang yang selamat mempertanyakan apakah rekonsiliasi dapat diwujudkan jika pelaku pembunuhan menyembunyikan informasi tentang di mana orang-orang dikuburkan.
Di samping itu, menggali kuburan jenazah selama pandemi virus corona sangat menantang karena orang tidak bisa berkumpul, kata Ahishakiye.
"Tapi kami mencoba yang terbaik sehingga kami memberikan penguburan yang layak kepada orang mati," ucapnya.
Baca Juga: Bayi Baru Lahir di Thailand Pakai Perisai Pelindung Virus Corona
Rwanda disebutkan akan mengadakan acara untuk peringatan 26 tahun genosida tahun ini di televisi dan media sosial karena larangan pertemuan publik.
Genosida yang terjadi di Rwanda terjadi antara 7 April dan 15 Juli 1994.
Ekstremis etnis Hutu menargetkan dan membantai anggota minoritas Tutsi serta lawan politik mereka terlepas dari asal etnis mereka. Sekitar 70 persen populasi Tutsi di negara itu terbunuh.
Hari ini, Rwanda memiliki dua hari libur nasional untuk mengenang genosida dan penolakan atau revisionisme historis dari genosida adalah pelanggaran pidana berat.***