Sekitar 99% vaksin Afrika melawan semua penyakit diimpor dan sisanya diproduksi secara lokal.
Selama pandemi, negara-negara kaya telah menghabiskan sebagian besar pasokan vaksin dunia.
Biovac, produsen vaksin Afrika Selatan yang sebagian milik negara, akan menjadi penerima pertama teknologi dari hub tersebut.
Afrigen juga telah setuju untuk membantu melatih perusahaan di Argentina dan Brasil. Namun, Moderna tidak segera mengomentari pengumuman Afrigen tersebut.
Pada bulan September, hub WHO di Cape Town memutuskan untuk melakukannya sendiri setelah gagal membawa Pfizer dan Moderna, yang keduanya berpendapat bahwa mereka perlu mengawasi transfer teknologi karena rumitnya proses manufaktur.
Vaksin Moderna dipilih oleh WHO karena banyaknya informasi publik dan janji perusahaan untuk tidak memberlakukan paten selama pandemi.
Tidak jelas apa yang akan terjadi setelah pandemi berakhir dan apakah perusahaan akan mencoba menegakkannya lagi.***