Warisan Umat Manusia pada Dasarnya adalah Sampah

- 13 April 2020, 20:00 WIB
ILUSTRASI penumpukkan sampah yang harus dikurangi.*
ILUSTRASI penumpukkan sampah yang harus dikurangi.* /Foto Istimewa PR

Tupperware pertama diluncurkan di pasar pada tahun 1946, diikuti oleh staples seperti batu bata Lego dan tas belanjaan.

Baca Juga: Cek Fakta: Viral Video Anak Gunung Krakatau Keluarkan Magma, Simak Faktanya

Manusia telah menggunakan dan membuang lebih dari 8 miliar metrik ton plastik sejak saat itu.

Ditarik lebih lampau lagi, pada abad ke-19 pada zaman Inggris Kuno, Revolusi Industri, yang dimulai sekitar tahun 1760, memicu peningkatan konsumerisme.

Sampah dari mansion Victoria di East Anglia dikemas dengan botol kaca sekali pakai dan wadah logam sebagai hasilnya.

Baca Juga: Ambil Peluang di Tengah Pandemi Corona, Petani Milenial Ini Raup Omzet Rp 100 Juta Sebulan

Sampah itu juga termasuk kepala bonek porselen yang tidak berwujud.

Masuk ke abad 18, New England, di tanah pertanian Kolonial, orang-orang benar-benar membuang jendela mereka.

Para arkeolog menemukan satu properti abad ke-18 yang penuh dengan botol-botol pecah, pipa pecah, dan tembikar yang hancur.

Baca Juga: Bukan Singapura atau Korea Selatan, Israel Jadi Negara Teraman dari Pandemi Virus Corona

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: MSN


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x