Ilmuwan Temukan Spesies Tokek Baru di Kamboja yang Hampir Punah

- 14 April 2020, 07:21 WIB
SPESIES baru Cyrtodactylus phnomchiensensis ditemukan di Kamboja.*
SPESIES baru Cyrtodactylus phnomchiensensis ditemukan di Kamboja.* /Independent/

PIKIRAN RAKYAT - Spesies baru tokek bengkok telah ditemukan oleh para ahli biologi di gunung terpencil di Kamboja utara.

Para ilmuwan menyatakan penemuan tak terduga itu menghasilkan argumen bahwa tokek bengkok itu terancam punah atau menghilang secara tiba-tiba.

Hal ini disebabkan adanya kegiatan penambangan emas di hutan yang mengancam habitatnya.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs The Independent, Mu Neang menemukan tokek cokelat kemerahan dengan garis-garis abu-abu dan bintik kuning khas.

Baca Juga: Imbas PSBB, Go Car dan Grab Car di Depok Dibatasi Maksimal 4 Penumpang 

Tokek bengkok dengan nama ilmiah Crytodactylus phnomchiensis telah ditemukan selama survei lapangan di Cagar Alam Prey Lang di Gunung Phnom Chi.

"Ini adalah penemuan yang sangat tidak terduga. Tidak ada yang mengira ada spesies yang tidak disebutkan di Prey Lang," kata Neang.

Tokek-tokek tersebut masuk dalam keluarga C. irregularis keluarga yang mencakup setidaknya 19 spesies di seluruh selatan dan tengah Vietnam, Kamboja timur, dan selatan Laos.

Namun, tokek ini adalah anggota pertama yang ditemukan di sebelah barat Sungai Mekong.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-22, Erick Thohir: Kementerian BUMN Harus 'Berakhlak' 

Mereka juga berbeda secara fisik dari C. ziegleri, kerabat terdekat mereka. Tetapi perbedaannya diketahui melalui tes DNA, hal ini dilakukan sebagai bagian dari kolaborasi dengan North Carolina Museum di Natural Science di AS.

Peneliti menamai spesies Cyrtodactylus phnomchiensensis karena daerah Phnom Chi terdiri dari gunung terpencil dan beberapa bukit kecil.

Habitat hutan di Phnom Chi tetap dalam kondisi yang relatif baik tetapi para ilmuwan di balik penemuan tersebut mengatakan bahwa ekstraksi emas berskala kecil di sekitar tempat penemuannya, mengancam spesies tokek bengkok.

Banyak dari spesies kadal gekkonid yang baru dikenal ini diyakini memiliki keunikan karena tinggal di daerah terpencil.

Baca Juga: Gunung di Swiss Pancarkan Cahaya Solidaritas untuk Bangkitkan Semangat Lawan Corona 

Cyrtodactylus phnomchiensis diperkirakan hidup di habibat dengan luas hanya 45 kilometer persegi di dalam Prey Lang Wildlife Sanctuary.

Neang berargumen bahwa temuan itu menggarisbawahi pentingnya suaka untuk konservasi keanekaragaman hayati dan menilai bahwa spesies ini masuk dalam status terancam punah karena ancaman yang berkelanjutan terhadap habitatnya.

"Penemuan yang menarik ini menambah spesies reptil lain ke dalam sains di Kamboja dan dunia. Ini juga menyoroti perntingnya keanekaragaman hayati Kamboja dan menggambarkan perlunya eksplorasi di masa depan dengan penelitian biologis di Prey Lang," tuturnya.

Bryan Stuart, dari Museum Ilmu Pengetahuan Alam Carolina Utara, mengatakan, "Ketika Neang pertama kali kembali dari kerja lapangan dan mengatakan kepada saya bahwa dia telah menemukan spesies dalam kelompok C. irregularis sejauh ini di barat Sungai Mekong di Kamboja, saya tidak mempercayainya," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah