Dukung Rusia dalam Konflik Atas Ukraina, Tiongkok Kecam Perluasan NATO

- 5 Februari 2022, 11:00 WIB
Tiongkok menyatakan dukungannya untuk Rusia dalam konflik atas Ukraina, dan mengecam negara-negara Barat atas perluasan NATO.
Tiongkok menyatakan dukungannya untuk Rusia dalam konflik atas Ukraina, dan mengecam negara-negara Barat atas perluasan NATO. /Reuters/Maxim Shemetov/

PR DEPOK – Tiongkok menyatakan mendukung Rusia dalam pertikaiannya dengan Barat atas Ukraina.

Dukungan itu diungkapkan dalam persetujuan yang diberikan Tiongkok terhadap Rusia bahwa aliansi militer NATO yang dipimpin AS tidak boleh menerima anggota baru.

Permintaan agar NATO berhenti berkembang datang setelah pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing.

Pemimpin Rusia tersebut memuji hubungan antar kedua negara, menyebutnya bermartabat.

Baca Juga: Jadwal KIP Kuliah dan Dokumen yang Harus Dipersiapkan, Jangan Sampai Bermasalah dengan Berkas Ini

Dalam dokumen strategi panjang, Moskow dan Beijing mengecam apa yang mereka katakan sebagai peran destabilisasi Washington dalam keamanan global.

“Para pihak menentang ekspansi NATO lebih lanjut dan menyerukan Aliansi Atlantik Utara untuk meninggalkan pendekatan ideologis era Perang Dingin,” kata dokumen itu, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Mereka mendesak penghormatan terhadap kedaulatan, keamanan, dan kepentingan negara lain.

Seruan itu menggemakan tuntutan dari Rusia di pusat negosiasi intensif selama berminggu-minggu antara Moskow dan Barat, di bawah bayang-bayang potensi konflik.

Baca Juga: Kemendag Blokir 1.222 Situs Binary Option dan Robot Trading, Salah Satunya Binomo

Negara Barat menuduh Rusia mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di perbatasan Ukraina pro-Barat dalam persiapan untuk invasi.

Mereka telah berjanji untuk menjatuhkan sanksi yang menghancurkan pada Moskow jika menyerang.

Akan tetapi, Rusia telah membantah rencana semacam itu.

Dokumen yang dirilis oleh Beijing dan Moskow juga mengkritik dampak negatif Washington terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Juga: Soroti Kelangkaan Minyak Goreng, Syahrial Nasution: Cek ke Rumah Mendag, Jangan Isu yang Digoreng

Rusia dan Tiongkok juga mengatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan aliansi pertahanan AUKUS, termasuk Australia, Inggris, dan AS.

Dmitry Babich, seorang analis politik di perusahaan berita Rossiya Segodnya, mengatakan AS dan NATO harus mengubah kebijakan mereka terhadap Rusia dan Tiongkok.

“Kedua negara menghadapi tantangan yang sama, bahaya yang sama dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya,” katanya, menyebut kebuntuan atas Ukraina perkembangan yang sangat disayangkan.

“Rusia tidak menginginkannya, Tiongkok tidak menginginkannya. Tapi seperti yang kita ketahui dari sejarah, ancaman bersama, ancaman nyata menyatukan negara lebih baik daripada aliansi formal mana pun,” kata Babich.

Baca Juga: Link Live Streaming Inter Milan vs AC Milan di Liga Italia Minggu, 6 Februari 2022 Pukul 00.00 WIB

Kanselir Jerman Olaf Scholz adalah pemimpin Eropa terbaru yang mengumumkan kunjungan ke wilayah itu, mengatakan dia akan pergi ke Ukraina pada 14 Februari dan Rusia pada hari berikutnya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron akan mengunjungi Moskow pada Senin mendatang dan Kyiv pada Selasa untuk melakukan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari Rusia dan Ukraina.

Pertemuan Putin dengan Xi Jinping terjadi setelah AS mengatakan memiliki bukti rencana Moskow untuk memfilmkan serangan Ukraina palsu terhadap Rusia untuk membenarkan serangan terhadap tetangganya.

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan AS memiliki informasi bahwa Rusia kemungkinan ingin mengarang dalih untuk invasi, tetapi tidak memberikan bukti.

Baca Juga: Akses Laman dtks.jakarta.go.id untuk Pendaftaran DTKS DKI 2022, Agar Mendapatkan Bansos

Rusia, yang telah berulang kali membantah rencana invasi, mengatakan klaim AS tidak masuk akal.

“Sifat delusi dari pemalsuan semacam itu dan jumlahnya semakin banyak setiap hari sudah jelas,” kata Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x