Menurut data yang dihimpun oleh Worldometer, hingga 14 April 2020, Amerika Serikat telah mengonfirmasi 587.155 kasus dengan total kematian 23.644 orang, yang terbanyak di dunia.
Sebelumnya, Fauci membuat prediksi bahwa pandemi ini akan membunuh setidaknya 100.000 hingga 200.000 orang di Amerika Serikat.
Untuk menahan angka tersebut, Fauci menganjurkan penahanan mitigasi untuk mencegah penyebaran virus lebih besar lagi.
Upaya jangka pendek yang dapat dilakukan adalah meningkatkan tes virus, sementara upaya jangka panjangnya adalah mengembangkan perawatan dan vaksin.
Dalam wawancaranya bersama para wartawan, Fauci seakan menyatakan bahwa Trump telah gagal menangani pandemi virus corona.
Baca Juga: Tio Pakusadewo Ditangkap karena Narkoba, Mengulang Cerita 3 Tahun Lalu
Aljazeera melaporkan bahwa Fauci mengaku telah melayani seorang presiden yang menyiapkan antisipasi virus seberbahaya corona seperti mengantisipasi flu musiman.
Kepada Kongres, Fauci mengaku bahwa sistem pemerintah Amerika Serikat tidak menyangka pengujian massal justru berakhir pada angka positif yang membludak.
"Ini gagal, mari kita akui," kata Fauci pada Legislator.
Terkait obat anti-malaria yang diandalkan oleh Trump sebagai kunci penyembuhan virus corona, Fauci mengatakan bahwa tidak ada data ilmiah untuk mendukung penggunaan obat itu.