Pakar: Indonesia Berpeluang Menjadi Italia Versi Asia Tenggara

- 17 April 2020, 20:10 WIB
PROSES pemakaman korban meninggal PDP di Tasikmalaya.*
PROSES pemakaman korban meninggal PDP di Tasikmalaya.* //Asep MS

PIKIRAN RAKYAT - Data kematian akibat Virus Corona atau COVID-19 yang dikonfirmasi Indonesia terus mengalami peningkatan setiap harinya.

Dengan total kematian 469 orang per Kamis, 16 April 2020 Indonesia telah dinobatkan sebagai negara dengan kematian tertinggi setelah Tiongkok di Asia.

Kendati data kasus virus corona atau COVID-19 terus berkembang setiap harinya, sejumlah anak muda di Jakarta, zona dengan kasus terbanyak di Indonesia, masih saja melakukan perkumpulan di cafe atau angkringan.

Baca Juga: Cek Fakta: Ramuan Asal Palestina Disebut Ampuh Sembuhkan Pasien Corona, Simak Faktanya

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari South China Morning Post (SCMP), sejak 7 April 2020 Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan kebijakan baru terkait pembatasan sosial atau yang lebih dikenal dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Akan tetapi kebijakan tersebut hanya membatasi pertemuan dengan jumlah maksimal 5 orang, pembatasan jumlah penumpang pada transportasi, dan ditutupnya berbagai ruang publik.

SCMP menyebut bahwa langkah ini bisa memiliki konsekuensi yang mengerikan sebab dinilai kurang tegas.

Baca Juga: Napi Asimilasi di Depok Masih Berulah, Kapolres: Anda dalam Pengawasan

Sejumlah Analis mengatakan kondisi yang tengah dialami Indonesia saat ini merupakan "reka ulang adegan" kasus virus corona di Italia, di mana orang-orang masih berkumpul di cafe dan klub malam, tanpa tahu bahwa di saat yang sama COVID-19 tengah menyebar pada masyarakat secara diam-diam.

Kemudian pada Maret, Italia melaporkan ledakan kasus virus corona dan per Kamis, 16 April 2020, Italia telah melaporkan 165.000 kasus, dengan total korban meninggal sebanyak 21.600 orang.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x