Pakar: Indonesia Berpeluang Menjadi Italia Versi Asia Tenggara

- 17 April 2020, 20:10 WIB
PROSES pemakaman korban meninggal PDP di Tasikmalaya.*
PROSES pemakaman korban meninggal PDP di Tasikmalaya.* //Asep MS

Sementara itu, Muhammad Habib Abiyan Dzakwan seorang peneliti dari unit penelitian penanggulangan bencana Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan bahwa Indonesia bukan lah Italianya Asia Tenggara dalam hal COVID-19.

"Daripada menggunakan istilah 'Italia yang berikutnya' saya lebih suka, katakanlah Indonesia cenderung memiliki lebih banyak kasus daripada Italia," ungkapnya.

Hal ini menurutnya Indonesia memiliki populasi yang jauh lebih banyak dibandingkan negara Eropa sendiri, jumlah populasi akan mempengaruhi tingginya kasus di suatu negara.

Baca Juga: Jelang PSBB, Mal Bandel Kembali Digrebek Satpol PP dan Disdagin Kota Bandung

Sementara itu pada 12 April 2020, UI memperkirakan bahwa jumlah orang yang hilir mudik akan berpeluang meningkatkan jumlah pasien positif virus corona yang nantinya membutuhkan perawatan tim medis.

Diprediksi Juli 2020 mendatang, Indonesia mendapatkan total 1 juta kasus positif virus corona menurut para ahli.

Data pemerintah menunjukkan setidaknya terdapat 19,5 juta orang pergi mudik saat momen Idul Fitri tahun 2019 silam.

Baca Juga: Donald Trump Tuduh Negara Lain Palsukan Data Kematian Virus Corona

"Jumlah kematian juga akan meningkat karena distribusi pengadaan perlengkapam rumah sakit untuk merawat pasien COVID-19 kebanyakan berlokasi di Jabodetabek," kata Iwan.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah