Pria di Tiongkok Jalani Operasi Pencabutan Pisau Setelah 26 Tahun Bersarang di Kepalanya

- 18 April 2020, 20:30 WIB
KISAH malang petani yang memiliki pisau yang bersarang di kepalanya.*
KISAH malang petani yang memiliki pisau yang bersarang di kepalanya.* /Daily Star/

PIKIRAN RAKYAT - Seorang pria berusia 76 tahun di pedesaan Tiongkok bisa dikatakan manusia beruntung setelah ia menyimpan pisau berkarat empat inci yang kini telah dioperasi setelah 26 tahun bersarang di kepalanya.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Oddity Central, kasus yang dialami oleh Duorijie, seorang petani di daerah pedesaan Haiyan di Provinsi Qinghai, Tiongkok dapat dianggap sebagai keajaiban.

Dia telah membiarkan pisau yang ditusukkan ke kepalanya sejak tahun 1994 setelah mengalami perampokan kejam.

Duorijie dilaporkan hidup dengan pisau panjang yang tersangkut di otaknya sejak saat itu.

Baca Juga: Selama Pandemi Virus Corona, Undang-undang Klux Klux Klan Ditangguhkan 

Meski beruntung masih hidup, petani tersebut kerap mengalami gejala yang menyusahkan aktivitasnya karena bilah pisau di otaknya, seperti kehilangan penglihatan di mata kanannya dan sakit kepada kronis.

Sekarang, berkat tim dokter, dia akhirnya dapat menikmati kehidupan yang bebas dari rasa sakit yang menyiksa.

Duorijie awalnya mencari bantuan medis pada tahun 2012 ketika sakit kepalanya tak bisa ditoleransi lagi.

Setelah hasil rontgen keluar, secara mengejutkan sebuah pisau sepanjang empat inci bersarang di otak petani itu. Dokter memutuskan jika dilakukan operasi akan sangat berbahaya sehingga mereka menolak melakukannya.

Baca Juga: Sepi karena Lockdown, Kawanan Singa Kuasai Jalan Raya dan Tidur Santai di Tengah Jalan 

Beruntung bagi petani 76 tahun itu, kasus mengerikannya itu kembali mendapat perhatian karena beberapa dokter memutuskan untuk mengoperasinya.

Para dokter tersebut menemukan kasus tersebut ketika berkeliling di pedesaan Provinsi Qinghai bulan lalu.

"Kami menemukannya ketika melakukan perjalanan medis ke Qinghai, kami mengetahui bahwa para ahli telah memutuskan untuk melakukan perawatan yang lebih konservatif, yang hanya meresepkan obat penghilang rasa sakit," kata Dokter Zhang Shuxiang.

"Gejalanya mulai semakin parah dan tak tertahankan. Karena keterbatasan rumah sakit setempat, kami memutuskan untuk membawanya ke Shandong untuk mendapatkan perawatan terbaik," ucapnya.

Duorijie diterbangkan sejauh 3.000 kilometer untuk mendapatkan perawatan gratis, mengingat dia tidak mampu membayar biaya operasinya.

Baca Juga: Selebgram 'Zombie Angelina Jolie' Berjuang Lawan Virus Corona selama di Penjara Iran 

Karena bilah pisau di otaknya, dia tidak hanya kehilangan penglihatan di mata kanannya, tetapi dia juga menderita kelumpuhan.

CT Scan dan sinar-X yang dilakukan di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Shandong di Jinan, menunjukkan bahwa bilah itu terletak di pangkal tengkorak pasien, bersarang di rongga mata dan menekan saraf optiknya.

Mencabutnya akan sangat sulit, tetapi menurut kepala ahli bedah saraf Dr Liu Guangcun, itu adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri penderitaan yang telah dialami pasiennya.

Bedah saraf telah berjalan sejak tahun 2012, lalu kali ini dokter cukup percaya diri untuk mencoba mencabut pisau sehingga pada 2 April 2020, Dourijie menjalani dua prosedur bedah yang rumit untuk melepas bilah pisau itu.

Baca Juga: NASA Temukan Planet Baru Mirip Bumi yang Cocok untuk Manusia 

"Selama operasi dua jam, ahli bedah melepaskan pisau berkarat 10 sentimeter (4 inci)," kata Dr. Zhang.

"Pada 8 April 2020, ia menjalani operasi kedua untuk membersihkan lukanya. Dia pulih dengan baik dan sudah bisa berjalan sendiri.

"Sakit kepalanya hilang dan dia telah mendapatkan kembali penglihatan penuh di mata kanannya. Dia juga bisa membuka mulut dan tidak batuk lagi," tuturnya.

Kasus Duorijie telah menjadi berita utama baik di Tiongkok dan luar negeri selama seminggu terakhir.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Oddity Central


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x