Diduga Jadi Sumber Virus, WHO Ingatkan Pasar Basah Harus Higienis dan Tak Jual Satwa Liar

- 19 April 2020, 09:59 WIB
ILUSTRASI pasar basah.*
ILUSTRASI pasar basah.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Istilah pasar basah akhir-akhir ini menjadi perhatian publik, bersamaan dengan munculnya virus corona.

Pasar basah tidak jauh berbeda dengan jenis pasar tradisional biasanya.

Para pedagang di pasar basah biasanya berjualan di emperan yang tidak ditutupi tembok dan mereka biasa menjual daging, buah, sayuran dan makanan laut yang masih segar.

Bukan hanya itu, daging satwa liar pun banyak dijual di pasar basah.

Baca Juga: Penduduk Somalia Obati Penyakit Mental dengan Suara Geraman Hyena 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan agar pasar basah dipastikan kebersihannya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengingatkan agar tidak ada lagi penjualan satwa liar untuk manusia.

WHO menegaskan apabila pemerintah suatu negara mengizinkan kembali pasar basah beroperasi, harus dipastikan bahwa sarana dan produk yang dijual higienis dan sesuai standar keamanan pangan.

"Posisi WHO (untuk isu itu), saat pasar basah kembali dibolehkan beroperasi, tempat itu harus dikelola sesuai dengan standar keamanan pangan dan higienis," ujar Ghebreyesus dikutip dari Antara.

Baca Juga: Video Mengharukan Seorang Polisi Menyuapi Pisang kepada Monyet Tanpa Tangan 

Pernyataan itu disampaikan Ghebreyesus guna menunjukkan sikap WHO terhadap kembali beroperasinya pasar basah.

Pasar basah menjadi lokasi yang dicurigai banyak orang sebagai sumber penyebaran penyakit.

Bahkan, COVID-19 penyakit yang disebabkan oleh virus corona juga diduga banyak pihak ditularkan dari sebuah pasar basah di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok.

Ghebreyesus juga mendorong pemerintah masing-masing negara agar melarang adanya perdagangan satwa liar yang dikonsumsi untuk manusia.

Baca Juga: Bukan Hanya Rapid Test, Asuransi dan Pelayanan Pemerintah Jadi Kunci Sukses Korea Selatan 

Pasalnya, sekitar 70 persen dari seluruh virus jenis baru ditularkan dari hewan ke manusia.

Berbagai organisasi di dunia yakni Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, Organisasi Pangan, dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) tengah bekerja sama merancang panduan untuk pengelolaan pasar yang aman.

Begitu pun dengan WHO dan badan PBB lain yang tengah memperlajari cara mencegah penularan virus dari hewan ke manusia.

Menurut Ghebreyesus, pasar basah merupakan sumber penting pangan terjangkau.

Baca Juga: Kemendes PDTT Kucurkan Dana BLT Rp 600.000 per Bulan dari Dana Desa 

"Tempat itu jadi sumber penghidupan bagi jutaan orang di seluruh dunia. Namun di banyak tempat, pasar basah tidak dikelola dengan baik," terang Ghebreyesus.

Setelah tutup lebih dari tiga bulan akibat pandemi corona, otoritas di Wuhan pada minggu lalu mengizinkan pasar basah di kota itu kembali beroperasi.

Untuk meningkatkan kebersihan di 425 pasar, Pemerintah Kota Wuhan akan mengalokasikan dana 200 juta yuan atau sekitar 28 juta dolar AS.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x