PR DEPOK - Para peneliti di Nepal pada Selasa, 8 Februari 2022 memperingatkan bahwa gletser tertinggi di puncak Gunung Everest dapat menghilang pada pertengahan abad ini.
Bukan tanpa alasa, gletser yang merupakan lapisan es berusia 2.000 tahun di Gunung Everest tersebut telah menipis pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Pusat Internasional untuk Pengembangan Gunung Terpadu (ICIMOD) mengatakan bahwa Gunung Everest telah kehilangan es secara signifikan sejak akhir 1990-an, mengutip laporan penelitian terbaru yang dikeluarkan.
Baca Juga: Komnas HAM Sesalkan Kericuhan hingga Penangkapan Warga di Wadas, Serukan 4 Poin Penting
Ekspedisi Everest, Ekspedisi Ilmiah tunggal paling komprehensif ke Everest, melakukan penelitian awal tentang gletser dan lingkungan pegunungan, kata ICIMOD.
Sebuah artikel baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Nature Portfolio melaporkan bahwa es di Gunung Everest telah menipis pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Tim multidisiplin terdiri dari ilmuwan dari delapan negara, termasuk 17 dari Nepal, serta tiga dari rekan penulis penelitian ini berafiliasi dengan ICIMOD.
Baca Juga: Soal Pemindahan Makam Vanessa Angel, Denny Darko Ramal Doddy Sudrajat Bisa Dapat Simpati Netizen
Diperkirakan bahwa es di gletser South Cole yang terletak di ketinggian 8.020 meter menipis dengan kecepatan hampir dua mit per tahun, kata laporan itu.