PR DEPOK - Johnson and Johnson untuk sementara dikabarkan telah menghentikan produksi vaksin Covid-19 di pabrik utama, menurut New York Times.
Fasilitas milik Johnson and Johnson di kota Leiden, Belanda menghentikan produksi vaksin Covid-19 pada akhir tahun menurut laporan yang dirilis oleh New York Times.
Johnson and Johnson tanpa mengonfirmasi atau menyangkal laporan tersebut, mengatakan pihaknya terus memenuhi komitmen pengiriman, kata juru bicara perusahaan.
Baca Juga: Kota Baise di China Terapkan Lockdown, Harga Aluminium Global Meroket hingga Picu Ketakutan Dunia
Pabrik, yang saat ini sedang membuat vaksin eksperimental, diperkirakan akan melanjutkan produksi vaksin Covid-19 lagi dalam 'beberapa bulan', Times melaporkan.
Menurut juru bicara perusahaan, Johnson and Johnson saat ini memiliki jutaan dosis vaksin Covid-19 dalam persediaan.
"Kami terus memenuhi kewajiban kontrak kami sehubungan dengan fasilitas Covax dan Uni Afrika," kata juru bicara perusahaan.
Baca Juga: Diduga untuk Mencari Ilmu Hitam, Pencurian Tali Pocong Jenazah Gegerkan Warga Sidoarjo
J&J telah memproyeksikan penjualan sebesar $3 miliar hingga $3,5 miliar pada tahun 2022 untuk vaksin Covid-19.
Angka tersebut jauh lebih rendah dari perkiraan $32 miliar oleh Pfizer untuk periode yang sama.
Tetapi vaksin Johnson and Johnson banyak dicari di negara berkembang.
Tidak seperti pilihan lain, vaksin ini tidak memerlukan transportasi pada suhu yang sangat dingin.
Tak hanya itu, vaksin itu juga pada awalnya disebut sebagai inokulasi sekali pakai.
Pabrik tambahan sedang dilengkapi untuk membuat vaksin, tetapi produksi tidak akan dilakukan hingga akhir musim semi, kata Times.***