Penelitian Baru: Nyamuk Lebih Tertarik pada Orang yang Memakai Baju Merah, Oranye, dan Hitam

- 15 Februari 2022, 06:15 WIB
Ilustrasi nyamuk.
Ilustrasi nyamuk. /PIXABAY/Emphyrio

Temuan di Nature Communications menjelaskan mengapa nyamuk menyerang beberapa individu dan membiarkan yang lain sendirian.

Kulit manusia, terlepas dari pigmentasi keseluruhan, memancarkan 'sinyal' merah-oranye yang kuat ke mata mereka.

Indera penciuman, atau penciuman nyamuk, memengaruhi cara nyamuk merespons isyarat visual.

Mengetahui apa yang memikat hama lapar juga membuka pintu untuk mengembangkan penolak, perangkap, dan metode lain yang lebih baik untuk mencegahnya.

Baca Juga: Ketimbang Wayang, Roy Murtadho Sarankan Mahfud MD Menonton Kondisi Rakyat: Rezim saat Ini...

“Menyaring warna-warna menarik di kulit kita, atau mengenakan pakaian yang menghindari warna-warna itu, bisa menjadi cara lain untuk mencegah gigitan nyamuk," ungkap Prof Riffell, seorang ahli biologi, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Independent.

Para peneliti melacak perilaku nyamuk Aedes aegypti betina di ruang uji ketika terkena isyarat visual dan aroma.

Seperti semua spesies nyamuk, hanya betina yang minum darah. Gigitan A. aegypti dapat menularkan demam berdarah, demam kuning, chikungunya dan Zika.

Bau tertentu disemprotkan. Pola seperti titik berwarna atau tangan manusia yang lezat juga dihadirkan.

Baca Juga: Cara Memilih Jurusan SNMPTN 2022 dengan Login Akun LTMPT di snmptn.ltmpt.ac.id

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah