Jelang Invasi Rusia, Presiden Ukraina Perintahkan Rakyatnya Kibarkan Bendera dan Nyanyikan Lagu Kebangsaan

- 15 Februari 2022, 11:00 WIB
Volodymyr Zelenskiy./REUTERS
Volodymyr Zelenskiy./REUTERS /

PR DEPOK - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta seluruh rakyatnya untuk mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak esok hari.

Alasannya karena beberapa pejabat dari negara-negara Barat memprediksi kemungkinan penyerangan Rusia ke Ukraina terjadi pada Rabu, 16 Februari 2022.

Meski pejabat Ukraina menyebut Volodymyr Zelenskiy tidak menganggap Rusia akan menyerang negaranya esok hari, seruannya itu hanya dibuat untuk menanggapi laporan sekutu Barat secara skepstis.

Baca Juga: Syarat dan Cara Mudah Daftar Akun Siswa KIP Kuliah 2022 Segera Login Di Sini

"Mereka (sekutu Barat) memberi tahu kami bahwa 16 Februari akan menjadi hari penyerangan. Kami akan menjadikannya hari persatuan"

"Mereka mencoba menakut-nakuti kami dengan menyebut tanggal tersebut sebagai hari dimulainya aksi militer," ujar Volodymyr Zelenskiy.

Selain itu, Presiden Ukraina yakin bahwa sekutu Barat sengaja melebih-lebihkan ancaman yang dilayangkan Rusia untuk mengintimidasi dan menyebar kepanikan bagi rakyatnya.

Baca Juga: Mulai 1 Maret 2022, Masa Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri Menjadi 3 Hari, Ini Syaratnya

Kepala penasihat presiden yakni Mykhailo Podolyak mengatakan bahwa Volodymyr Zelenskiy dengan sengaja menanggapi laporan media Barat sebagai ironi.

Pada Senin lalu, Kantor Kepresidenan Ukraina merilis dekrit yang menyerukan semua rakyat untuk mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan pada Rabu, 16 Februari 2022 tepat pukul 10.00 pagi.

Bahkan Volodymyr Zelenskiy juga menjanjikan kenaikan gaji bagi para tentara dan penjaga yang bertugas di wilayah perbatasan Ukraina-Rusia.

Baca Juga: Zikir ‘Hasbunallah’ Dituding untuk Perang, Ali Syarief: Itu Doa saat Tangan dan Lisan Tak Berdaya Lagi

Di sisi lain, para pejabat tinggi Amerika Serikat mengaku tidak bermaksud memprediksi serangan yang diperintahkan Rusia jatuh di hari tertentu.

Mereka berasalan bahwa tanggal yang mereka sebut hanya sebatas peringatan agar Ukraina sadar negaranya bisa diinvasi kapanpun.

"Saya hanya akan memberi tahu Anda bahwa dia (Rusia) bisa melancarkan aksinya perlahan-lahan atau bahkan tanpa peringatan sedikit pun," ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS, John Kirby.

Baca Juga: 10 Leader Grup K-Pop Terbaik Tahun 2022 Berdasarkan Survei Choeaedol

Menurut Kirby, Rusia terpantau terus menambah dan memperkuat kemampuan militernya di perbatasan Ukraina.

Hingga kini, Rusia menempatkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.

Agar semakin jelas memperingatkan Ukraina untuk siap menghadapi invasi, AS melalui Menteri Luar Negeri Antony Blinken sudah mengintruksikan para diplomatnya pindah dari Kyiv ke Lviv yang letaknya lebih jauh dari perbatasan Rusia.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Komet Terbesar yang Setara dengan 15 Kali Ketinggian Gunung Everest

Meski Barat semakin gencar memberitakan rencana invasi yang dikomandoi Vladimir Putin, pejabat tinggi Rusia masih menyangkal dugaan pihaknya berencana menyerang Ukraina.

Namun beberapa dari mereka mengatakan, serangan bisa saja terjadi kecuali jika tuntutan yang mereka ajukan dipenuhi yakni melarang Kyiv bergabung dengan NATO.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah