Narapidana Muslim di AS Tidak Difasilitasi Makanan Sahur dan Berbuka oleh Petugas Penjara

- 4 Mei 2020, 08:14 WIB
Narapidana muslim asal Iran di California melaksanakan ibadah salat
Narapidana muslim asal Iran di California melaksanakan ibadah salat /AFP

PIKIRAN RAKYAT – Tiga organisasi pegiat HAM di Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa sejumlah narapidana muslim di Virginia tidak mendapat makanan selama berpuasa baik untuk sahur maupun berbuka.

Organisasi pegiat HAM itu menyebut petugas penjara menolak permintaan mereka untuk menyediakan haknya selama bulan Ramadhan hanya karena menurut mereka permintaan narapidana muslim terlalu merepotkan.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Middle East Eye, Muslim Advocates, The Islamic Circle of North America’s Council for Social Justice, dan Virginia Prison Justice Network mengungkapkan beberapa narapidana tersebut di Penjara Wallens Ridge State bahkan belum didaftarkan sebagai muslim oleh petugas penjara.

Baca Juga: 'Dipulangkan' Wali Kota, Kadiskominfo Depok Laporkan ke Komisi ASN

Muslim Advocates, The Islamic Circle of North America’s (ICNA) Council for Social Justice, dan Virginia Prison Justice Network juga mengatakan bahwa para narapidana muslim bahkan dilarang berpuasa pada siang hari oleh petugas penjara.

“Sangat mengkhawatirkan memang, saat ini kita masih harus memperjuangkan hak-hak manusia meski untuk kebutuhan dasar seperti beribadah,” kata Rameez Abid yang merupakan Director of Communications and Outreach for ICNA.

Abid juga mengatakan bahwa seharusnya petugas penjara memfasilitasi narapidana muslim untuk melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan karena merupakan bagian dari kewajiban muslim di seluruh dunia.

Baca Juga: DKR Kecam Wali Kota Depok, Pasien Suspect Corona Dipungut Biaya Ratusan Hingga Jutaan

“Ramadhan adalah bulan paling suci bagi seluruh umat islam di dunia. Bahkan Pemerintah Amerika Serikat telah memberikan hak kepada narapidana muslim untuk berpuasa selama Ramadhan. Seharusnya hal-hal seperti ini sudah diterapkan, tidak perlu menunggu kami meminta. Ya tapi sayangnya beginilah kenyataannya yang mereka alami,” ujar Abid.

Sementara itu, seorang pengacara bernama Nimra Azmi mengaku bahwa hak-hak dasar untuk beribadah seperti yang kini dialami narapidana muslim di Virginia sudah mereka perjuangkan sejak tahun lalu, namun hal yang sama terus saja berulang.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x