Lebih dari 80 persen dari pasien rawat inap di New York mengatakan mereka tidak menggunakan transportasi umum ketika kebijakan penguncian diterapkan pada Bulan Maret lalu.
Baca Juga: Latihan Dasar Militer Selesai Dijalani, Son Heung-min Sabet Gelar Peserta Terbaik
Dari semua pasien rawat inap baru, sebanyak 73 persen berusia di atas 51 tahun. Kelompok yang paling parah terkena dampak adalah orang berusia 61 hingga 70 tahun meyumbang sebanyak 20 persen pasien rawat inap.
Kemudian sebanyak 96 persen semuanya hampir memiliki kondisi mendasar. Sebagian besar kasus berada di Manhattan, dengan 21 persen berasal dari sana, akan tetapi sebanyak 18 persen berada di Long Island.
Cuomo mengungkakan data pada hari Rabu kemarin itu datang dari survei rumah sakit yang dilakukan selama seminggu terakhir dalam upaya untuk mencari tahu mengapa begitu banyak orang yang terinfeksi dan mencari tahu latar belakang orang-orang tersebut.
Baca Juga: Dua Ventilator Karya Anak Bangsa Masuki Tahap Uji Klinis
Dia menambahkan untuk sementara jumlah infeksi baru disebabkan oleh "perilaku pribadi pasien" bukan karena kuncian yang telah diterapkan oleh pemerintah.
"Angka-angka di seluru negara akan naik. Bagi saya itu membuktikan apa yang kita lakukan di sini. Apa yang kami lakukan di sini menujukkan hasil," ucapnya.
Di New York, butuh hampir delapan minggu untuk mengurangi penyebaran infeksi dan jumlah kematiannya secara drastis.
Baca Juga: Studi Terbaru: Usai Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Mayoritas Individu Akan Membawa Antibodi