Studi: 66 Persen Pasien Positif di New York Merupakan Orang yang Berdiam di Rumah saat Pandemi

- 9 Mei 2020, 13:00 WIB
ILUSTRASI Petugas kesehatan mendorong usungan dengan jenazah di Pusat Medis Yahudi Kingsbrook ditengah mewabahnya virus corona (COVID-19) di kawasan Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Rabu, 8 April 2020.*
ILUSTRASI Petugas kesehatan mendorong usungan dengan jenazah di Pusat Medis Yahudi Kingsbrook ditengah mewabahnya virus corona (COVID-19) di kawasan Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Rabu, 8 April 2020.* //REUTERS

Meski telah mengalami penurunan, kata dia, negara tetap akan ditutup setidaknya hingga 15 Mei menadatang. Kemudian, daerah harus memenuhi tujuh persyaratan ketat yang ditetapkan oleh dia sebelum mereka dapat membuka kembali secara bertahap.

Dimulai dengan pekerja mannufaktur dan konstruksi, kemudian layanan profesional.

Sementara untuk restoran akan berada di fase ketiga dan pendidikan serta hiburan akan menjadi yang terakhir.

Baca Juga: Obati Kehilangan Akibat Suaminya yang Meninggal, Wanita 74 Tahun Minum 150.000 Soda Selama 40 hari

Jika telah membuka kembali, para pemilik bisnis telah diberitahu untuk membuat rencana baru untuk mengurangi kepadatan pekerja ketika para karyawan kembali bekerja.

Pada hari Rabu, 6 Mei 2020 lalu Cuomo mengatakan bahwa terdapat masalah dengan kerumunan dan kepadatan pekerja dalam industri atau wilayah tertentu.

Selasa, 5 Mei 2020,terdapat 232 kematian terjadi di seluruh negara bagian. Sehingga jumlah total kematian menjadi 19.877 dan lebih dari 321.000 kasus telah terdeteksi.

Baca Juga: Sambut Era Industri 4.0, Pasar Digital Akan Jadi Tren Baru Bagi Masyarakat Jabar

Ada sekitar 600 pasien rawat inap baru pada hari Selasa kemarin, ia mengatakan masih tinggi tetapi menandakan tren penurunan sejak minggu lalu ketika lebih dari 1.000 orang dirawat di RS akibat virus.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah