WHO: Vaksin Antivirus Corona Diprediksi Paling Mungkin Hadir Akhir 2021

- 10 Mei 2020, 14:42 WIB
TABUNG tes berisi sampel darah positif mengandung virus corona, 29 Januari 2020.*
TABUNG tes berisi sampel darah positif mengandung virus corona, 29 Januari 2020.* /DADO RUVIC/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Organisasi Peringatan dan Tanggap Global di Organisasi Kesehatan Dunia WHO, Dale Fisher mengatakan, vaksin virus corona kemungkinan baru akan siap akhir 2021.

Batas waktu itu dinilai akan menjadi harapan yang masuk akal. Alasannya, ada kebutuhan uji coba fase 2 dan 3 dari setiap vaksin guna menjamin keamanan dan kemanjurannya.

Selain itu, Fisher mengatakan, perlu waktu untuk peningkatan produksi, distribusi, dan pemberian vaksin.

CNBC melarpokan, saat ini WHO yakin bisa menciptakan vaksin pada 2021 dengan lima kali studi di fase pertama yang saat ini masih berlangsung.

Baca Juga: Barack Obama Sebut Penanganan Virus Corona oleh Donald Trump sebagai Bencana

"Kami selalu berpikir bahwa sekira April dan Mei 2020, kami akan berada dalam studi tahap 1. Jadi, ini berarti vaksin potensial telah ditemukan," ujarnya.

"Kami sekarang mencobanya terhadap individu. Pada dasarnya untuk melihat apakah (vaksin) itu aman,” katanya.

Sementara itu, uji coba dilakukan untuk pengumpulan data awal dan menilai apakah vaksin benar-benar potensial sebelum uji coba yang lebih besar terkait keamanan.

Fisher, yang juga konsultan senior di divisi penyakit menular di Rumah Sakit Universitas Nasional di Singapura menyebut, komentar Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal vaksin virus corona akan dikembangkan akhir 2020 sebagai hal yang teralu prematur.

Sementata itu, Sevrin Schwan, CEO raksasa farmasi Roche juga ragu dengan target waktu yang diusulkan Donald Trump soal vaksin itu. Dia menyebutnya sebagai sesuatu yang ambisius.

Baca Juga: Astronom Temukan Lubang Hitam yang Sangat Dekat dengan Bumi

"Saya tidak ragu karena begitu banyak perusahaan yang meneliti vaksin secara paralel dan seperti yang kita lihat, kolaborasi hebat dengan pemerintah, termasuk FDA (BPOM Amerika Serikat), kita sebenarnya dapat mempercepat persetujuan vaksin," katanya.

"Namun tetap, biasanya butuh bertahun-tahun untuk mengembangkan obat baru. Sebagian besar ahli sepakat bahwa dibutuhkan setidaknya 12 hingga 18 bulan hingga kita mendapat vaksin yang tersedia dalam jumlah yang diperlukan," tutur dia.

Terkait penggunaan obat atau antivirus lainnya dalam pengobatan virus corona, Fisher menyebut hal itu masih jauh dari mujarab.

Menurut dia, pertahanan terbaik terhadap Covid-19 adalah vaksin yang akan membuat publik imun.

Baca Juga: Puncak Virus Corona Kota Depok Mundur Juni Imbas PSBB Tak Efektif, Swab Massal Segera Eksekusi

Berdasarkan uji klinis awal oleh Gilead Sciences, antivirus remdesivir menjanjikan karena dapat mempersingkat waktu pemulihan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Selain itu, Amerika Serikat telah memberikan izin penggunaan remdesivir untuk obat virus corona.

Akan tetapi menurut Fisher, informasi mengenai remdesivir itu belum terbukti kebenarannya.

Dia menyebut, untuk saat ini, pertahanan terbaik terhadap Covid-19 adalah vaksin.

Selama vaksin belum ditemukan, dia menyarankan tips pelacakan kontak, jarak sosial, berobat ke rumah sakit, dan tidak keluar ketika sakit.

Sejumlah negara mengembangkan pengobatan virus corona masing-masing selama vaksin belum tersedia.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: CNBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x