Ditutup Akibat Lockdown, Toko Koleksi Produk Berbahan Kulit Ini Dipenuhi Jamur

- 13 Mei 2020, 22:00 WIB
Koleksi sepatu dan tas yang berjamur selama ditinggalkan dalam toko tanpa perawatan akibat lockdown
Koleksi sepatu dan tas yang berjamur selama ditinggalkan dalam toko tanpa perawatan akibat lockdown /Facebook

PIKIRAN RAKYAT – Sektor bisnis menjadi salah satu kelompok yang paling terkena dampak pandemi Virus Corona atau covid-19 secara langsung.

Dengan diberlakukannya sejumlah aturan pembatasan pergerakan masyarakat dan ditutupnya pusat perbelanjaan, sektor bisnis harus menanggung kerugian besar dan terpaksa merumahkan para karyawannya.

Selain berpengaruh secara finansial, aturan tersebut juga ternyata menimbulkan sejumlah masalah pada produk-produk yang kini ditinggalkan di toko tanpa adanya perawatan terutama barang-barang yang bisa mengundang tumbuhnya jamur atau bahkan sarang serangga.

Baca Juga: Diludahi Orang Tak Dikenal, Seorang Petugas Tiket Kereta Api Meninggal karena Virus Corona

Pakaian, sepatu, tas, dan beberapa aksesoris lainnya yang memiliki risiko mengalami pembusukan atau berjamur menjadi lebih berisiko dibandingkan aneka makanan dan minuman karena harganya yang cenderung lebih mahal.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Vocket, berikut salah satu pelaku bisnis di Malaysia yang mengunggah produk-produk perusahaannya yang berjamur akibat tidak terawat selama pusat perbelanjaan ditutup sementara waktu.

Akun Facebook Nex Nezeum memperlihatkan beberapa koleksi seperti sepatu, tas, dompet, ikat pinggang, bahkan sofa kecil yang biasa digunakan para pengunjung duduk dan mencoba produknya kini dipenuhi jamur.

Baca Juga: Terdampar di Lautan Selama 2 Bulan, Empat Orang di Kapal Royal Caribbean Pilih Akhiri Hidup

Tak hanya di beberapa sisi saja, jamur tersebut bahkan hampir menutup wujud asli barang-barang tersebut.

Meski tidak disebutkan jumlah kerugian yang dialaminya namun bisa dipastikan perusahaannya bukan hanya kehilangan jumlah uang yang sedikit akibat koleksi yang berjamur itu.

Dalam unggahan Nex Nezeum, rata-rata koleksi yang berjamur di tokonya itu terbuat dari bahan kulit. Ia mengaku belum tahu penyebab pasti yang membuat koleksi produk perusahaannya itu bisa berjamur.

Baca Juga: Rompi 'Koruptur' hingga Denda Rp 250.000, Denda yang Akan Diberikan kepada Pelanggar PSBB Jakarta

Namun menurutnya terlalu lama berada di suhu ruangan yang lembab dan tidak ditempatkan di area yang tidak memiliki ventilasi yang baik bisa mewakili alasan produk-produk tersebut berjamur.

Saat kini pembatasan wilayah sudah dilonggarkan, Nex Nezeum terkejut saat ia dihadapkan dengan kondisi tersebut setelah ia kembali untuk membuka tokonya di salah satu pusat perbelanjaan.

Ia sangat menyesal tidak menyiapkan tindakan-tindakan pencegahan sebelum ia dan karyawannya pergi meninggalkan toko tersebut.

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Kembali Muncul, Wuhan Rencanakan Pengujian Ulang untuk 11 Juta Penduduk

Dirinya juga mengatakan sepertinya ia harus mulai merelakan barang-barang perusahaannya karena tidak mungkin dalam kondisi tersebut ia jual ke konsumen.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Vocket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x