Kisah Haru Gadis Taiwan Bertemu Kembali dengan 'Ibu Kedua'-nya Asal Jawa Tengah, Berkat Netizen

- 14 Mei 2020, 10:08 WIB
HSU Tzu-han saat panggilan video dengan Dwi Setyowati.*
HSU Tzu-han saat panggilan video dengan Dwi Setyowati.* /Dok. Hsu Tzu-han/

PIKIRAN RAKYAT - Seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Taiwan mengungkapkan rasa syukurnya setelah berhasil berbincang dengan orang yang ia sebut "ibu kedua" di Indonesia.

Dilansir Focus Taiwan oleh Pikiranrakyat-Depok.com, Hsu Tzu-han, 19 tahun, akhirnya dapat kembali bertemu dengan "ibu kedua" bernama Dwi Setyowati, meskipun hanya melalui panggilan video pada Minggu, 10 Mei 2020.

Hsu kemudian mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang membantunya menemukan Dwi, mengatakan pencariannya berakhir dengan "keajaiban."

"Saya sangat menghargai bahwa semua orang membantu saya menemukannya," kata Hsu dalam bahasa Inggris.

Baca Juga: Pengamat: Izinkan Warga di Bawah 45 Tahun Kembali Kerja Adalah Keputusan yang Terburu-buru 

Wanita yang diketahui saat ini mengelola toko kelontong di Solo, Jawa Tengah ini mulai bekerja bersama keluarga Hsu untuk merawat neneknya sedari tahun 2000 hingga 2004.

"Aku merindukanmu," kata Dwi selama panggilan video berlangsung dari rumahnya di daerah Solo, Jawa Tengah.

Dengan berlinang air mata, Hsu memberi tahu Duwi - panggilan Hsu kepada Dwi - bagaimana dia kehilangan nomor kontaknya setelah kunjungan singkat beberapa tahun setelah Dwi tidak bekerja lagi dengan keluarga Hsu, di mana saat itu ia masih berusia empat tahun.

Berbicara tentang reuni virtual, Dwi mengatakan kepada CNA: "Saya sangat senang, saya tidak bisa menghentikan air mata saya."

Baca Juga: Iuran BPJS Kembali Dinaikkan, DPR: Pemerintah Terbukti 'Tidak Punya Hati' di Tengah Pandemi 

Dalam sebuah wawancara telepon dengan CNA pada hari Sabtu, Hsu mengatakan bahwa setelah dia lahir, Dwi juga merawatnya sampai dia berusia empat tahun dan merupakan orang pertama yang dia lihat setiap pagi.

Dwi mengambil waktu untuk bermain rumah dengannya, membawanya ke taman kanak-kanak, dan mengajarinya beberapa lagu sederhana dalam bahasa Indonesia, kata Hsu.

"Duwi adalah bagian yang sangat penting dari masa kecil saya," kata Hsu.

Namun, tidak lama setelah dia berusia empat tahun, Hsu terbangun suatu hari dan mendapati Dwi sudah pergi. Tidak ingin mengecewakan putri mereka, orang tuanya tidak memberi tahu dia sebelumnya bahwa Dwi akan kembali ke Indonesia setelah kontraknya berakhir.

Baca Juga: Berlama-lama Gunakan Earphone, Telinga Bocah 10 Tahun Ini Jadi Sarang Jamur 

Hsu kemudian menemukan catatan dari Dwi, di sebelah boneka beruang yang diberikan pengasuh padanya, mengatakan "Aku mencintaimu" dalam bahasa Cina.

Ketika Hsu berusia sekitar sembilan tahun, Dwi datang ke rumahnya untuk kunjungan singkat dan mengatakan dia bekerja di sebuah pabrik di Taoyuan, kenang siswa itu. Dwi meninggalkan nomor teleponnya, tetapi Hsu mengatakan bahwa dia kehilangannya ketika ponselnya rusak.

Dalam beberapa tahun terakhir, kata Hsu, dia mencoba menelepon agensi tenaga kerja Dwi dalam upaya untuk menghubungi dia, tetapi usahanya tidak berhasil.

Pada bulan Januari, Hsu menulis tentang Dwi dalam esai sekolah tentang topik yang paling ia sukai. "Aku segera memikirkan boneka beruang yang dia berikan padaku," kata Hsu dalam esai yang ditulisnya.

Baca Juga: Lupakan Rivalitas, Conor McGregor Ucap Doa dan Simpati pada Kesehatan Ayah Khabib Nurmagomedov 

Pada bulan April, Hsu memulai pencarian daring untuk pengasuh, mengunggah foto di Facebook, dan mengirim artikel tentang pencariannya, yang ditulis dalam bahasa Mandarin dan Indonesia, ke sebuah majalah yang berbasis di Taipei.

Ia mengatakan bahwa sedang berusaha menemukan "ibu kedua"-nya, yang sangat peduli sejak ia lahir hingga berusia empat tahun.

Kisah ini diambil oleh media Indonesia pada hari Sabtu dan melalui serangkaian kebetulan, seorang calo tenaga kerja di Taiwan mampu memberikan Hsu nomor kontak untuk Dwi pada hari Minggu.

Hampir segera, Hsu mengatakan kepada CNA, dia mengirimi Dwi pesan teks dalam bahasa Indonesia, mengatakan "Aku cinta kamu," sebuah frase yang dia pelajari sebagai seorang anak dari pengasuh, yang berarti "Aku mencintaimu".

Di halaman Facebook miliknya, Hsu mendesak orang-orang untuk mengatakan "Aku mencintaimu" kepada mereka yang paling penting dalam hidup mereka selagi mereka masih bisa.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Focus Taiwan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x