Peneliti Sebut Campuran Obat Barat-Tiongkok Menjanjikan, 12 dari 14 Pasien Covid-19 Sudah Pulang

- 14 Mei 2020, 14:05 WIB
ILUSTRASI vaksin.*
ILUSTRASI vaksin.* /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Lembaga Penelitian Nasional Pengobatan Tiongkok (NRICM) pada Senin, mengatakan bahwa perawatan yang menggabungkan penggunaan obat-obatan Barat dan Tiongkok dikabarkan telah menunjukkan hasil awal yang menjanjikan pada pasien Covid-19 di Taiwan.

Dilansir Focus Taiwan, pada Kamis 14 Mei 2020, Direktur NRICM Su Yi-chang mengatakan dari 14 pasien Covid-19 yang telah dibantu oleh obat tersebut menujukkan hasil setidaknya 12 pasien sudah dikeluarkan dari rumah sakit dalam kurun waktu 8 hingga 10 hari.

Hal ini didapatkan ketika obat pertama kali diberikan kepada pasien dan mereka belum menunjukkan efek samping dari obat sejauh ini.

Sementara itu, dua pasien lainnya hanya dikonfirmasi terinfeksi penyakit baru-baru ini, kata Su, sehingga keduanya masih menjalani perawatan.

Baca Juga: Pengamat: Izinkan Warga di Bawah 45 Tahun Kembali Kerja Adalah Keputusan yang Terburu-buru 

Meskipun campuran itu tampak menjanjikan, Su tidak mengungkapkan obat-obatan yang digunakan secara spesifik dan mengatakan itu hanya akan diungkapkan oleh tim peneliti ketika mereka dimasukkan dalam pedoman perawatan Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC).

Kata Su, tim NRICM mulai merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Veteran Taichung pada 3 April 2020, tetapi tim peneliti NRICM yang dipimpinnya mulai mencari ke dalam pengobatan Tiongkok untuk mengobati pasien Covid-19 sudah dilakukan sejak bulan Januari.

Memiliki pengalaman dalam merawat pasien SARS dengan pengobatan Tiongkok pada tahun 2003, tim menyaring melalui jurnal penelitian untuk menghasilkan resep yang cocok untuk pasien dengan berbagai tingkat keparahan Covid-19, kata Su.

Sejauh ini, tim telah menyusun empat resep, masing-masing ditujukan untuk kasus ringan, kasus sedang, dan kasus berat Covid-19, serta satu yang membantu mereka yang mana dalam tahap pemulihan penyakit tersebut.

Baca Juga: Berlama-lama Gunakan Earphone, Telinga Bocah 10 Tahun Ini Jadi Sarang Jamur 

Resep ketika digunakan dalam kombinasi dengan pengobatan Barat dirasa telah efektif dalam menstabilkan detak jantung dan tekanan darah pasien Covid-19, serta mengurangi demam yang diderita oleh pasien.

"Tim peneliti juga menemukan bahwa beberapa obat Tiongkok dapat melebur dengan protein lonjakan pada permukaan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19," ucapnya dikutip oleh Pikiranrakyat-Depok.com.

Dengan begitu, bahwa obat-obatan ini dapat mencegah lonjakan protein dari menempel pada reseptor sel manusia sehingga dapat mencegah virus menginfeksi tubuh manusia.

Selain itu, terdapat manfaat lain dari perawatan ini yakni dapat membantu menekan badai sitokin, reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh yang dapat mematikan bagi pasien.

Baca Juga: Klaim PSBB Jawa Barat Berhasil, Pemprov Abaikan Imbauan WHO 

Di tempat berbeda, Ko Fu-yang, Kepala Perhimpunan Nasional Dokter Medis Tiongkok, mengatakan bahwa pedoman penggunaan obat Tiongkok dalam pengobatan Covid-19 telah melewati tinjauan oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW) dan akan dikirim ke tim penasihat CECC untuk didiskusikan.

Sementara itu di Taiwan terdapat kabar baik yakni pemerintah setempat melalui CECC mengatakan bahwa selama enam hari berturut-turut tidak ada penemuan kasus baru yang terjadi di negaranya.

Dengan begitu, hingga Kamis 14 Mei 2020, menurut data Worldometer, jumlah pasien positif di Taiwan sebanyak 440 orang, tujuh orang meninggal dan 375 orang telah dinyatakan sembuh.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Focus Taiwan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x