Langkah Jepang diambil tepat tiga hari setelah Gilead Science mengajukan persetujuan penggunaan Remdesivir.
Baca Juga: Muhammadiyah Rilis Panduan Salat Idulfitri di Tengah Pandemi Corona
Kini minat negara-negara lain terhadap penggunaan Remdesivir terus meningkat terutama setelah US Food and Drug Administration menyetujui penggunaan obat dalam status kedaruratan seperti sekarang ini.
Pihak Gilead Science mengatakan penggunaan remdesivir pada pasien corona membuahkan hasil yang sangat nyata. Tingkat kesembuhan pasien terbukti meningkat terutama jika remdesivir diberikan saat pasien memasuki tahap awal infeksi.
Remdesivir sendiri sebelumnya pernah diujicobakan untuk menyembuhkan penyakit ebola dan SARS.
Baca Juga: Jauh Lebih Ampuh Tangkal Corona, Penggunaan Face Shield Direkomendasikan Dibanding Masker
Penggunaan remdisivir dinilai aman karena pernah diujikan pada pasien ebola dan tidak menimbulkan efek buruk. Namun meski begitu remdisivir dinyatakan tidak cocok untuk mengobati kedua penyakit tersebut.
Namun ternyata berbalik, remdisivir kini digadang-gadang sebagai obat yang potensial untuk menyembuhkan pasien infeksi Virus Corona jenis baru atau COVID-19.***