Presiden Brasil dengan antusias mendukung penggunaan obat ini, meskipun serangkaian penelitian medis menunjukkan bahwa itu tidak memiliki efek positif pada orang yang menderita COVID-19, dan mungkin dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya.
Baca Juga: Jepang Mulai Gunakan Remdesivir Pada Pasien Virus Corona dengan Gejala Berat
Teich adalah menteri kesehatan kedua Brasil yang akan meninggalkan kantor dalam waktu kurang dari sebulan.
Pendahulunya yang populer, Luiz Mandetta, dipecat oleh presiden sayap kanan negaranya, Jair Bolsonaro, pada 16 April menyusul ketidaksepakatan mengenai langkah-langkah isolasi sosial, yang oleh Bolsonaro dianggap tidak perlu.
Berita pengunduran diri Teich disambut dengan cemas oleh para dokter yang memerangi virus itu.
Baca Juga: Pesawat Militer Tiongkok Mendarat di Pulau Sengketa di Laut China Selatan, Gertak Dunia Saat Pandemi
Albert Ko, seorang profesor epidemiologi di Yale School of Medicine menyalahkan Bolsonaro yang dinilai memiliki langkah kepemimpinan dan tata kelola yang buruk.
"Kehilangan dua menteri kesehatan akan benar-benar berdampak dramatis pada kemampuan negara itu untuk melawan epidemi," kata Ko yang memiliki pengalaman luas bekerja di Brasil.
Dalam pernyataan singkat yang disiarkan televisi kepada wartawan pada Jumat, 15 Mei 2020 Teich tidak menjelaskan alasannya untuk pergi dan juga tidak menjawab pertanyaan apa pun.
Baca Juga: Keluar-Masuk Jakarta, Pekerja Harus Dilengkapi Surat Izin dengan QR Code Khusus