Beda Pendapat Soal Obat Corona, Menteri Kesehatan Brasil Mengundurkan Diri di Tengah Gejolak Pandemi

- 16 Mei 2020, 19:30 WIB
Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich mengundurkan diri di tengah gejolak pandemi Virus Corona yang masih melanda di negara tersebut
Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich mengundurkan diri di tengah gejolak pandemi Virus Corona yang masih melanda di negara tersebut /The Guardian

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich tiba-tiba mengundurkan diri setelah kurang dari sebulan ia bekerja sebagai menteri kesehatan di tengah kekacauan dunia yang tengah menghadapi pandemi Virus Corona.

Pengunduran diri Nelso Teich yang tiba-tiba diumumkan dalam pesan singkat WhatsApp dari kementerian kesehatan pada Jumat, 15 Mei 2020.

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian pada Sabtu, 16 Mei 2020, Teich mengundurkan diri karena berselisih dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dalam menyikapi pandemi Virus Corona.

Baca Juga: Perdagangan Narkoba di Asia Pasifik Tumbuh Subur di Tengah Pandemi Virus Corona

Teich dan Bolsonaro disebut berbeda pendapat soal penggunaan Chloroquine dalam penanganan COVID-19.

Bolsonaro berpandangan bahwa pemberian obat-obatan anti malaria seperti chloroquine dapat menjadi obat yang menjanjikan dalam pengobatan infeksi tersebut.

Namun, Teich mengatakan bahwa pemberian chloroquine kepada pasien COVID-19 adalah sebuah ide yang tidak terbukti secara ilmiah.

Baca Juga: 4 Amalan Utama yang Dicontohkan Rasulullah SAW Saat Memasuki 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Padahal sebelumnya Teich mengikuti garis Bolsonaro, dengan alasan bahwa memperkuat ekonomi Brasil sama pentingnya dengan mengendalikan angka kematian akibat pandemi Virus Corona yang semakin meningkat.

Namun dalam beberapa hari terakhir, Teich semakin tidak setuju dengan tindakan Bolsonaro karena isolasi sosial dan penggunaan chloroquine.

Presiden Brasil dengan antusias mendukung penggunaan obat ini, meskipun serangkaian penelitian medis menunjukkan bahwa itu tidak memiliki efek positif pada orang yang menderita COVID-19, dan mungkin dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya.

Baca Juga: Jepang Mulai Gunakan Remdesivir Pada Pasien Virus Corona dengan Gejala Berat

Teich adalah menteri kesehatan kedua Brasil yang akan meninggalkan kantor dalam waktu kurang dari sebulan.

Pendahulunya yang populer, Luiz Mandetta, dipecat oleh presiden sayap kanan negaranya, Jair Bolsonaro, pada 16 April menyusul ketidaksepakatan mengenai langkah-langkah isolasi sosial, yang oleh Bolsonaro dianggap tidak perlu.

Berita pengunduran diri Teich disambut dengan cemas oleh para dokter yang memerangi virus itu.

Baca Juga: Pesawat Militer Tiongkok Mendarat di Pulau Sengketa di Laut China Selatan, Gertak Dunia Saat Pandemi

Albert Ko, seorang profesor epidemiologi di Yale School of Medicine menyalahkan Bolsonaro yang dinilai memiliki langkah kepemimpinan dan tata kelola yang buruk.

"Kehilangan dua menteri kesehatan akan benar-benar berdampak dramatis pada kemampuan negara itu untuk melawan epidemi," kata Ko yang memiliki pengalaman luas bekerja di Brasil.

Dalam pernyataan singkat yang disiarkan televisi kepada wartawan pada Jumat, 15 Mei 2020 Teich tidak menjelaskan alasannya untuk pergi dan juga tidak menjawab pertanyaan apa pun.

Baca Juga: Keluar-Masuk Jakarta, Pekerja Harus Dilengkapi Surat Izin dengan QR Code Khusus

"Hidup ini terbuat dari pilihan dan hari ini saya memilih untuk pergi," katanya.

“Tidak mudah berada di depan kementerian seperti ini di masa yang sulit,” ucap Teich.

Dalam laporannya, Brasil kini memilliki kasus kematian 844 jiwa dalam 24 jam pada Kamis, 14 Mei 2020, dengan total menjadi 13.993 dan sekarang memiliki 202.918 kasus, menjadikannya negara keenam yang paling terkena dampak di dunia, menurut angka Universitas Johns Hopkins.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x