PR DEPOK – Baru-baru ini, Vladimir Putin selaku Presiden Rusia menyiagakan pasukan nuklir, imbas dari dukungan Barat terhadap Ukraina.
Menanggapi Rusia yang menyiagakan pasukan nuklir miliknya, Amerika Serikat melihat bahwa tindakan itu tak bisa dibiarkan.
Amerika Serikat mempertimbangkan pemberian sanksi terhadap negara Rusia yang dipimpin Vladimir Putin itu.
Baca Juga: 3 Zodiak Paling Beruntung di Bulan Maret 2022, Karier akan Sukses dan Hubungan Asmara Meningkat
Linda Thomas selaku Dubes AS untuk PBB menjelaskan jika tindakan Vladimir Putin meningkatkan tensi konflik yang tak bisa diterima.
“Amerika Serikat terus mencari tindakan baru dan bahkan lebih keras terhadap Rusia," ujarnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada 28 Februari 2022.
Pejabat pentagon Amerika Serikat juga menilai jika tindakan Vladimir Putin yang menyiagakan pasukan nuklir merupakan upaya memainkan ketakutan.
Baca Juga: Ajukan Gugatan ke Pengadilan Tinggi PBB, Ukraina Tuding Rusia Rencanakan Genosida
"Memainkan kekuatan yang jika ada salah perhitungan, bisa membuat segalanya jauh lebih berbahaya," ujarnya.
Kendati demikian, salah satu pejabat Amerika Serikat yang enggan disebutkan namanya, sedang memikirkan apa perintah Vladimir Putin itu.
Berkenaan dengan rencana Rusia pimpinan Vladimir Putin yang siagakan pasukan nuklir, Sekjen NATO Jens Stoltenberg menilai jika hal itu tak bertanggung jawab.
Sekretaris Pers Amerika Serikat, Jen Psaki mengatakan jika Vladimir Putin sedang menanggapi ancaman imajiner.
"Kami telah melihat dia melakukannya berulang kali. Rusia tidak pernah berada di bawah ancaman NATO, Rusia pernah diancam dari Ukraina," kata Jen Psaki.***