"Saya takut ditangkap tetapi saya masih harus keluar dan memprotes demi masa depan Hong Kong,” ucapnya.
Tiongkok telah mengabaikan keluhan negara-negara lain tentang usulan undang-undang itu dan menyebutnya sebagai tindakan "campur tangan."
Tiongkok mengatakan undang-undang yang diusulkan itu diperlukan dan tidak akan membahayakan otonomi Hong Kong ataupun investor asing.
Baca Juga: Cara Menjaga Baterai Ponsel Agar Tetap Hemat Saat Silaturahmi Virtual, Berikut 5 Caranya
"Klaim radikal dan kekerasan ilegal ini sangat mengkhawatirkan," kata Kepala Sekretaris Matthew Cheung dalam sebuah posting blog.
Ia merujuk pada serangan balik terhadap undang-undang yang diusulkan serta protes antipemerintah yang berkembang di kota itu selama berbulan-bulan sejak Juni tahun lalu.***