Terutama untuk Thailand, Vietnam, dan Bali (Indonesia) sejak penurunan turis China. Dia menambahkan invasi Rusia-Ukraina dapat mempengaruhi turis Rusia untuk berpergian.
Karena nilai tukar Rubel yang rendah, dan banyak negara yang menutup layanan dengan bandara Moskow membuat mereka akan berfikir dua kali untuk melakukan perjalanan wisata.
"Jadi pasti perang akan mempengaruhi pembukaan kembali negara-negara itu," ujar Bowerman, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Baca Juga: PLTN Terbesar di Eropa Terbakar, Layanan Darurat Ukraina: Kebakaran Terjadi di Luar Pabrik
Bahkan di Bali, turis Rusia dengan cepat menyalip turis Australia sebagai sumber wisatawan terbesar mereka setelah Canberra melarang penduduknya berpergian ke luar negeri.
Sekitar 68.000 turis Rusia terbang ke pulau Bali dimulai dari tahun 2020, menurut data dari Statistik Indonesia. Pengeluaran dari turis Rusia untuk makanan, Akomodasi
Transportasi, dan wisata telah memberikan rangsangan ekonomi yang vital bagi pulau di Asia Tenggara.
Baca Juga: Ditembak saat Melarikan Diri dari Ukraina, Menteri India: Perang Buat Peluru Tak Pandang Bangsa!
Hal itu karena pariwisata telah menyumbang 60 persen dari produk domestik bruto sebelum pandemi.***