Perang Hari Ke-9: Eropa Terancam, Ukraina Sebut Rusia Lakukan Aksi Terorisme Nuklir Pertama dalam Sejarah

- 4 Maret 2022, 14:00 WIB
Rekaman kamera pengintai menunjukkan pendaratan suar di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia selama penembakan Rusia di Enerhodar, Oblast Zaporizhia, Ukraina 4 Maret 2022.
Rekaman kamera pengintai menunjukkan pendaratan suar di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia selama penembakan Rusia di Enerhodar, Oblast Zaporizhia, Ukraina 4 Maret 2022. /Zaporizhzhya NPP/Reuters

Sementara itu, wali kota Enerhodar menjelaskan, pertempuran di pabrik juga dilaporkan telah berhenti,

Terkait serangan ke Zaporizhzhia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajukan permohonan lain ke Eropa untuk bantuan setelah serangan terhadap pembangkit nuklir.

Baca Juga: Pemain Diklat Persib Bandung Ini Siap Kerja Keras dalam Menjalani TC Bersama Timnas U-16

Ia memperingatkan semua orang bahwa tidak ada satu negara pun yang pernah menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir.

Volodymyr Zelensky menjelaskan, untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, negara teroris melakukan terorisme nuklir.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut tindakan sembrono Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai bahaya bagi keselamatan Eropa.

Baca Juga: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa Terbakar Akibat Serangan Rusia

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan telah menempatkan Pusat Insiden dan Daruratnya dalam mode siaga 24 jam penuh karena situasi darurat yang terjadi di Zaporizhzhia.

Meski demikian, Menteri Energi AS Jennifer Granholm memberikan jaminan seputar reaktor pembangkit listrik Zaporizhzhia, dengan mengatakan tidak ada pembacaan radiasi yang meningkat di dekat fasilitas dan reaktor pembangkit dilindungi oleh struktur penahan yang kuat dan reaktor sedang ditutup dengan aman.

Memasuki perang hari ke-9, pasukan Rusia dilaporkan terus menguasai gedung-gedung pemerintah lokal dan regional di pelabuhan Laut Hitam Kherson yang strategis dan penting.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x