PR DEPOK - Vladimir Putin kembali menegaskan tujuan Rusia melakukan invasi ke Ukraina adalah semata untuk menghancurkan 'anti-Rusia yang diciptakan Barat.
Lebih dari itu, Vladimir Putin yang memimpin pasukan Rusia untuk perang dalam invasi besar-besaran itu, menyebut rakyat Ukraina telah dicuci otak untuk percaya bahwa mereka tidak satu dengan Rusia.
Adapun hal ini disampaikan Presiden Emmanuel Macron yang menyebut hal terburuk dari perang di Ukraina belum datang, tepat setelah berbincang 90 menit dengan Vladimir Putin
Bahkan, Macron menyebut Vladimir Putin tetap tidak akan berhenti untuk Rusia terlibat perang sampai benar-benar menaklukan Ukraina.
Macron mengeluarkan komentar itu bertepatan setelah Kherson menjadi kota pertama di Ukraina yang jatuh ke tangan Rusia saat pasukan berusaha membuat jembatan darat antara Krimea dan perbatasan.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Express UK, Vladimir Putin kembali menegaskan tekadnya mengambil alih Ukraina dengan peringatan bahwa tindakan militer bakal ditingkatkan jika Kyiv tidak patuh.
Akibat ambisi Vladimir Putin itu, Kota Pelabuhan selatan Mariupol diserang oleh kehilangan listrik dan air selama lebih dari 24 jam setelah tiga hari adu tembak.
Baca Juga: Krisis Ukraina: Restoran India di Budapest, Hongaria Menyajikan Makanan Gratis untuk Para Pengungsi
Sementara itu, negosiator Ukraina dan Rusia gagal menengahi perdamaian jangka panjang, meski ada kesepakatan untuk gencatan senjata sementara yang memungkinkan evakuasi warga sipil dan bantuan kemanusiaan dikirimkan.***