Akibat Serangan Rusia, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa Terbakar

- 4 Maret 2022, 14:10 WIB
Ilustrasi kebakaran.
Ilustrasi kebakaran. /Pixabay/fish96

PR DEPOK - Pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa terbakar setelah serangan Rusia pada Jumat, 4 Maret 2022.

Menteri Luar Negeri Ukraina mengatakan meminta petugas keamanan dan personel pemadam kebakaran segera menangani peristiwa itu.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, dalam insiden tersebut, satu unit pembangkit listrik di pabrik itu terkena serangan pasukan Rusia dan sebagian stasiun terbakar.

Baca Juga: Cara Cek Penerima PKH 2022 Online, untuk Cairkan Bantuan hingga Rp3 Juta

Seorang juru bicara untuk pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia memberi tahu bahwa radiasi tingkat latar belakang tidak berubah.

Tingkat radiasi telah diamankan, sebagaimana disampaikan oleh direktur pabrik ke salah satu stasiun berita nasional, Ukraina 24 TV.

Sebuah video dari tanaman di sebelah tenggara Ibu Kota Kyiv tampaknya menunjukkan asap dan api berasal dari sebuah bangunan yang tidak dikenal.

Baca Juga: Fadly Faisal Dijodohkan dengan Marissya Icha oleh Netizen, Denny Darko Sebut Akan Seperti Ini ke Depannya!

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, kemudian terjadi pertempuran sengit di daerah sekitar 550 km di sebelah tenggara Kyiv.

Wali kota Dmytro Orlov Energodar mengatakan sudah ada korban, tetapi ia tidak memberikan informasi lebih lanjut.

"Akibat penembakan terus-menerus oleh musuh di gedung-gedung dan unit pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di eropa," kata wali kota tersebut.

Baca Juga: Perang Hari Ke-9: Eropa Terancam, Ukraina Sebut Rusia Lakukan Aksi Terorisme Nuklir Pertama dalam Sejarah

Laporan awal insiden di pembangkit listrik membuat pasar keuangan di Asia turun drastis dengan jatuhnya saham dan harga minyak melonjak lebih tinggi.

"Rusia telah menangkap pabrik Chernobyl yang sudah mati, sekitar 100 km juga"

"Tentara Rusia menembak dari semua sisi atas Zaporizhzhia NPP, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di eropa," tulis Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba di Twitter.

Baca Juga: Industri Pariwisata Sebut Khawatir Penurunan Turis Rusia Akan Memukul Pemulihan Sektor di Asia Tenggara

Menurutnya, Rusia harus segera menghentikan kebakaran, dia mengetahui adanya laporan-laporan tentang penembakan di pembangkit listrik dan melakukan kontak dengan pihak berwenang Ukraina mengenai situasi tersebut.

Sebagai serangan terbesar terhadap negara eropa sejak perang dunia kedua memasuki hari kesembilan, ribuan diperkirakan tewas dan terluka.

Bahkan sekitar 1 juta pengungsi telah melarikan diri dari Ukraina dan Rusia telah diguncang oleh sanksi internasional.

Baca Juga: Pemain Diklat Persib Bandung Ini Siap Kerja Keras dalam Menjalani TC Bersama Timnas U-16

Sebelumnya, Amerika Serikat dan Inggris mengumumkan sanksi atas oligarki yang akan lebih mengancam Rusia pada Kamis, 3 Maret 2022.

"Sanksi telah memiliki dampak yang mendalam," ujar Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Namun Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai operasi militer khusus yang tidak dirancang untuk menduduki daerah itu nyatanya telah menggulingkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah