Kritik Joe Biden dan NATO, Donald Trump Sarankan Strategi Adu Domba China-Rusia

- 7 Maret 2022, 13:50 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. /Reuters via Telegraph/

PR DEPOK - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyarankan negaranya memasang bendera China di jet tempur F-22 dan mengebom Rusia.

Saran Donald Trump tersebut yang diketahui terucap dengan nada bercanda, diperuntukkan menjebak China dan memicu perang antara geopolitik antara kedua negara.

"Dikatakan China telah melakukannya dan kemudian mereka (China-Rusia) mulai berkelahi satu sama lain, sementara kami duduk menonton," ujar Donald Trump dalam sebuah acara lokal.

Baca Juga: Ingin Cek Bansos Kemensos 2022? Simak Tips dari Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan Berikut

Pernyataan itu, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari New Zeland Herald pada Senin, 7 Maret 2022, kabarnya dibuat dengan bercanda, China bahkan tidak memiliki jet tempur F-22.

Tetapi Donald Trump juga membuat sejumlah komentar yang lebih serius terkait invasi Rusia ke Ukraina, mengkritik Presiden Joe Biden dan aliansi NATO karena terlalu sedikit membantu.

"Apakah kita (Amerika, sekutu, dan NATO) hanya akan berdiri diam dan menyaksikan jutaan orang dibantai saat serangan terus digencarkan?" tanya Donald Trump.

Baca Juga: Selandia Baru Buat Undang-Undang Demi Sanksi untuk Rusia, Jacinda Ardern Sentil Dewan Keamanan PBB Tak Berdaya

Amerika Serikat, NATO, dan beberapa negara Eropa semuanya telah menyatakan, secara terbuka, bahwa mereka tidak akan campur tangan secara langsung dengan kekuatan militer untuk menghentikan serangan Rusia.

Namun sebaliknya, mereka menyediakan peralatan militer, bantuan kemanusiaan dan keuangan ke Ukraina.

Sekutu Barat juga telah memberlakukan sanksi ekstensif terhadap Rusia, yang ekonominya sudah sangat menderita sebagai akibatnya.

Baca Juga: Jumlah Korban Warga Sipil di Ukraina Bertambah, Evakuasi di Kota Mariupol Gagal untuk Kedua Kali

Ukraina telah menyerukan tindakan yang lebih besar, termasuk pengenaan zona larangan terbang, meskipun para ahli telah memperingatkan bahwa itu akan mengarah pada perang skala penuh antara NATO dan Rusia.

Selama pidato kenegaraannya pekan lalu, Joe Biden membela pendekatan kebijakan Amerika Serikat saat ini.

"Kami menimbulkan rasa sakit di Rusia dan mendukung rakyat Ukraina. Vladimir Putin sekarang terisolasi dari dunia lebih dari sebelumnya"

Baca Juga: Viral Video Kulit Bocah SD Tak Bisa Ditembus Jarum Suntik Vaksin, Warganet Dibuat Keheranan

“Kami memutuskan bank-bank terbesar Rusia dari sistem keuangan internasional (SWIFT). Mencegah bank sentral Rusia mempertahankan rubel, membuat 'dana perang' Vladimir Putin senilai US$630 miliar"

"Kami juga mencekik akses Rusia ke teknologi, yang akan melemahkan kekuatan ekonominya dan melemahkan militernya selama bertahun-tahun yang akan datang," ujar Joe Biden.

Ditanya mengenai pengiriman pasukan militer ke Ukraina, Joe Biden menegaskan hingga saat ini tentara Amerika Serikat tidak akan terlibat.

Baca Juga: Kemensos Terima Usulan Perbaikan Puluhan Rumah di NTT, Mensos Tri Rismaharini: Kami Desain Tahan Gempa

"Biar saya perjelas, pasukan kami tidak terlibat dan tidak akan terlibat dalam konflik dengan pasukan Rusia di Ukraina"

"Pasukan kami tidak pergi ke Eropa untuk berperang di Ukraina, tetapi untuk membela sekutu NATO kami jika terjadi peristiwa yang lebih besar," tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: New Zealand Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah