Perusahaan China Pilih Bertahan di Rusia, Analis Sebut Sebagian Masih Produk AS yang Bakal Langgar Aturan

- 7 Maret 2022, 10:25 WIB
Banyak perusahaan China pilih bertahan di Rusia, analis sebut sebagian masih produk AS yang bakal melanggar aturan Foreign Direct Product.
Banyak perusahaan China pilih bertahan di Rusia, analis sebut sebagian masih produk AS yang bakal melanggar aturan Foreign Direct Product. /Pixabay/glaborde7/

PR DEPOK - Di tengah eksodus perusahaan Barat akibat invasi Rusia ke Ukraina, sejumlah besar perusahan asal China memilih bertahan dengan menghadapi ketidakpastian yang meningkat.

Ini seolah isyarat Beijing yang menahan diri atas ulah Moskow, di tengah invasi ke Ukraina, sehingga diwujudkan dengan banyak perusahaan China memilih bertahan di Rusia.

Ketika produk barat seperti Apple, Nike, Netflix, H&M memilih menghentikan operasional sebagai bentuk sanksi untuk tindakan Vladimir Putin yang invasi ke Ukraina, tetapi sebagian besar perusahaan China memilih diam bertahan di Rusia.

Baca Juga: Rizal Ramli Nilai Presiden Tak Becus Wajib Diselesaikan, Ali Ngabalin: Emang Sakit Banget kalau Orang Dipecat

Sebagai informasi, Pemerintah China telah membuat kesepakatan kemitraan tanpa batas dengan Rusia, terjadi tepat beberapa minggu sebelum invasi ke Ukraina, bahkan memilih menyalahkan NATO atas perang besar tersebut.

Sedangkan dua perusahaan China, Didi Chuxing dan Lenovo yang berhenti memasok produk ke China, diketahui malah mendapat kritik keras dari publik yang menuduh mereka menyerah pada tekanan AS.

Namun begitu, terungkap bahwa pasar produk China di Rusia termasuk kecil yang membuat Didi Chuxing dan Lenovo pergi, seiring dengan keruntuhan ekonomi Moskow atas banyaknya sanksi dari Barat.

"Bagi sebagian besar perusahaan China, Rusia adalah pasar yang terlalu kecil bagi bisnis untuk menanggung risiko terputus dari pasar maju atau sanksi itu sendiri," tulis Dan Wang, seorang analis untuk Gavenkal Dragonomics, dalam sebuah catatan penelitian, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Pilpres Korea Selatan Miliki Kampanye Serupa 'Squid Game', Pengamat: Pesaing yang Kalah Hadapi Penjara!

Terkait sebagian perusahaan asal China yang memilih bertahan di Rusia, muncul analisis dari para ahli yang menilai seberapa lama mereka dapat menjual produk di tengah meningkatnya sanksi dan pembatasan ekspor.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x