PR DEPOK - Rusia baru-baru ini telah mengatakan kepada Ukraina bahwa, pihaknya siap untuk menghentikan operasi militer atau perang yang berlangsung jika Kyiv memenuhi sejumlah persyaratan.
Dmitry Peskov telah memberikan pernyataan bahwa Rusia bisa saja menghentikan operasi militernya dalam sekejap.
Namun, pihak Ukraina tidak memberikan reaksi langsung mengenai hal tersebut dan akhirnya Rusia menggempur kota-kota besar termasuk Kyiv, Kharkiv dan pelabuhan Mariupol.
Operasi militer Rusia ke Ukraina tersebut telah menyebabkan krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, dan memicu kemarahan di seluruh dunia, yang mengakibatkan banyak sanksi berat yang dijatuhkan terhadap Moskow.
Namun juru bicara Kremlin bersikeras bahwa, Rusia tidak berusaha untuk membuat klaim teritorial lebih lanjut di Ukraina, dan mengatakan "tidak benar" bahwa pihaknya menuntut pengambilalihan Kyiv.
"Kami akan menyelesaikannya, tetapi yang utama adalah Ukraina menghentikan aksi militernya, mereka harus menghentikan aksi militer mereka dan kemudian tidak ada yang akan menembak," kata Dmitry Peskov, seperti yang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com
dari Reuters.
Baca Juga: Kemenhub Kembali Keluarkan Surat Edaran Baru tentang PPLN di Indonesia, Simak Aturan Selengkapnya
Sekretaris Pers Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Moskow menuntut agar Ukraina menghentikan aksi militernya, mengubah konstitusinya untuk mengabadikan netralitas, mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia.