Rusia Kembali Siapkan Koridor Kemanusiaan bagi 2 Juta Pengungsi Ukraina

- 9 Maret 2022, 13:53 WIB
Rusia Persiapkan Koridor Kemanusiaan untuk Warga yang Ingin Melarikan Diri dari Ukraina
Rusia Persiapkan Koridor Kemanusiaan untuk Warga yang Ingin Melarikan Diri dari Ukraina /AP Photo/Sergei Grits/

PR DEPOK – Pemerintah Rusia akan menyediakan koridor kemanusiaan bagi warga Ukraina yang mengungsi dari kota Kyiv dan empat kota lainnya di Ukraina.

Koridor kemanusiaan ini disiapkan Rusia seteah jumlah pengungsi akibat perang sudah melampaui 2 juta orang.

Kepala Pusat Kontrol Pertahana Nasional Rusia Mikhail Mizintsev, menuturan bahwa pasukan Rusia akan mengamati rezim secara tertutup mulai pukul 10 pagi waktu Moskow, untuk memastikan keamanan warga sipil.

Baca Juga: Situasi Terkini Perang Rusia-Ukraina Hari ke-14: Moskow Dituduh Tembaki Rute Evakuasi, Bocah 6 Tahun Meninggal

Namun, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters pada Rabu, 9 Maret 2022, tidak dijelaskan apakah rute yang diusulkan akan melewati Rusia atau Belarus.

Seperti diketahui, pemerntah Ukraina sebelumnya menolak tawaran Rusia soal koridor kemanusiaan yang melintasi Rusia atau Belarusia.

Sementara, warga sipil melarikan diri dari kota Sumy yang terkepung pada koridor kemanusiaan pertama yang berhasil dibuka sejak invasi Rusia.

Ukraina menuduh pasukan Rusia menembaki rute evakuasi lain, dari Mariupol di selatan negara itu.

Baca Juga: Israel Diam-diam Jatuhkan Serangan Bom ke Suriah, Dua Warga Sipil Tewas

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) terus memberikan hukuman kepada Rusia, salah satunya dengan dikeluarkannya larangan impor minyak Rusia.

Larangan impor minyak ini telah memicu kenaikan harga minyak. Saat ini, harga minyak dunia mengalami lonjakan lebih dari 30 persen sejak Rusia melakukan invasi Ukraina sejak 24 Februari 2022.

"Rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya pada mesin perang Putin," kata Presiden AS Joe Biden.

Baca Juga: Kian Terisolasi dari Dunia, Rusia Kini Jadi Negara 'Kasta Terendah' akibat Invasi ke Ukraina

Inggris juga berencana menghentikan impor minyak dan produk minyak Rusia pada akhir 2022, sementara Uni Eropa menerbitkan rencana untuk mengurangi ketergantungannya pada gas Rusia hingga dua pertiga tahun ini.

Rusia sendiri menolak disebut telah melakukan invasi ke Ukraina. Kremlin menyatakan, apa yang dilakukan negaranya merupakan bentuk operasi khusus untuk melucuti senjata Ukraina dan menggulingkan para pemimpin yang disebutnya neo-Nazi.

Ukraina dan sekutu Barat menyebut ini sebagai dalih tak berdasar, dan telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah