PR DEPOK - Ahli strategi militer Taiwan telah mempelajari strategi invasi Rusia ke Ukraina pekan lalu, dan mulai mencari cara untuk melawan China jika mereka memberikan ancaman.
Namun, pemerintah Taiwan masih belum melaporkan aktivitas yang tidak biasa oleh militer di China, tetapi mereka telah meningkatkan tingkat siaganya.
Penggunaan rudal oleh militer Rusia ke Ukraina, telah dipikirkan dengan baik meskipun mereka kalah dalam segi pasukan dan persenjataan.
Baca Juga: Benzema Cetak Hattrick, Mantan Rekan Satu Tim Ramai Berikan Tanggapan
Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, telah memberikan pernyataan dan gagasan tentang "perang asimetris", untuk membuat pasukannya lebih mobile dan sulit diserang.
Direktur Institut Pascasarjana Studi Urusan Militer China di Universitas Pertahanan Nasional Taiwan, Ma Cheng-Kun, mengatakan bahwa militer Ukraina telah menggunakan konsep yang sama untuk menghalangi pasukan Rusia.
"Militer Ukraina telah memanfaatkan sepenuhnya perang asimetris, sangat efektif, dan sejauh ini berhasil menahan kemajuan Rusia," kata Ma Cheng-Kun, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
Baca Juga: Cara Beli Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 23 untuk Bisa Cairkan Insentif Rp2,55 Juta
"Itulah tepatnya yang dikembangkan secara proaktif oleh angkatan bersenjata kami, berkaca dari Ukraina, kami bisa lebih percaya diri dengan penampilan kami sendiri," tambahnya.