Meskipun peluncuran nantinya tidak menunjukkan jangkauan ataupun kemampuan layaknya ICBM.
AS merasa setidaknya Korea Utara cukup memiliki kemampuan untuk menguji sistem baru lainnya yang mungkin akan menjangkau penuh sesuai harapan mereka.
Lalu saat tes dilakukan, Korea Utara mungkin akan mengklaim dan berusaha menyamarkan peluncuran rudal itu sebagai "peluncuran luar angkasa" layaknya satelit.
Korea Utara sebenarnya sudah berada di bawah sanksi internasional atas program rudal dan senjata nuklirnya. Karena itulah pengawasan ke negara tertutup itu terus dilakukan AS.
Tujuannya agar mencegah Pyongyang mengakses "barang dan teknologi asing" untuk memajukan program itu.***