Kerajaan Arab Saudi menegaskan akan terus mengambil sikap yang keras terhadap terorisme dan ideologi ekstremis yang dianggap mengancam stabilitis seluruh dunia.
Orang-orang itu termasuk 37 warga negara Saudi yang dinyatakan bersalah dalam satu kasus karena mencoba membunuh petugas keamanan dan menargetkan kantor polisi dan konvoi.
Baca Juga: Bansos PBI 2022 Cair di Bulan Maret, Ini Cara Cek dan Ketentuan bagi Penerima
Eksekusi massal terakhir Arab Saudi adalah pada Januari 2016, ketika kerajaan itu mengeksekusi 47 orang, termasuk seorang pemimpin oposisi terkemuka Syiah yang telah menggalang demonstrasi di kerajaan itu.
Pada 2019, kerajaan memenggal 37 warga Arab Saudi, kebanyakan dari mereka minoritas Syiah, dalam eksekusi massal di seluruh negeri karena dugaan kejahatan terkait terorisme.
Catatan hak asasi manusia Arab Saudi berada di bawah pengawasan yang meningkat dari kelompok-kelompok hak asasi dan sekutu Barat sejak pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada 2018.
Arab Saudi telah menghadapi kritik keras terhadap undang-undang yang membatasi ekspresi politik dan agama, dan penerapan hukuman mati, termasuk untuk terdakwa yang ditangkap ketika mereka masih di bawah umur.
Arab Saudi membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dengan alasan melindungi keamanan nasionalnya sesuai dengan hukumnya.***