PR DEPOK - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada Sabtu, 19 Maret 2022 kemarin, menyatakan bahwa kota pelabuhan Mariupol telah dikepung sepenuhnya oleh Rusia.
Volodymyr Zelensky mengklaim, hal tersebut merupakan sebuah teror yang akan terus diingat penduduk Mariupol selamanya.
Pada Minggu 20 Maret 2022 kemarin, pasukan militer Rusia dikabarkan kembali melakukan pengeboman di kota pelabuhan Mariupol, di timur Ukraina.
Andrei yang merupakan salah satu warga kota Mariupol, terlihat sibuk mengubur tetangganya yang meninggal, untuk dikuburkan di pemakaman darurat yakni di pinggir jalan.
Andrei mengatakan, tetangga yang dia kubur tidak terbunuh oleh peluru atau granat Rusia, tetapi meninggal karena penyakit yang semakin diperburuk karena tidak dapat memperoleh bantuan medis.
"Bom-bom itu tidak membunuh mereka, itu karena di ruang bawah tanah, mereka kekurangan aktivitas fisik, stres, juga dingin," kata Andrei, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari NDTV.
Baca Juga: Soroti Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Fadli Zon 'Sentil' Pemerintah: Kita Juga Perlu Pawang Utang
Sementara itu, keluarga yang masih bertahan di Mariupol semakin resah, setelah mulai kekurangan persediaan bahan pangan.