Korban Holocaust yang Selamat dari Perang Dunia Kedua Kini Tewas akibat Serangan Rusia

- 22 Maret 2022, 13:20 WIB
Ilustrasi ledakan dekat  di dekat tugu Holocaust, Ukraina.
Ilustrasi ledakan dekat di dekat tugu Holocaust, Ukraina. /pexel

PR DEPOK - Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina nampaknya masih terus berlanjut dan belum menemui titik terang, meskipun telah dilakukan serangkaian negosiasi.

Pada pekan lalu, Boris Romanchenko, yang merupakan seorang korban Holocaust berusia 96 tahun, dikabarkan telah tewas ketika serangan Rusia mengenai apartemennya di Kharkiv, Ukraina.

Sebagai informasi, Holocaust merupakan penganiayaan dan pembantaian terhadap jutaan orang yahudi Eropa, oleh rezim Nazi Jerman yang dipimpin oleh Adolf Hitler selama Perang Dunia Kedua.

Baca Juga: Masih Cair, Bansos PBI 2022 Bisa Didapatkan Peserta Jaminan Kesehatan dengan Tahapan Berikut Ini

Pada kejadian kelam tersebut, Boris Romanchenko merupakan orang yang selamat dari kamp konsentrasi Buchenwald Nazi selama Perang Dunia Kedua.

Sebuah laporan mengklaim, Boris Romanchenko lahir pada 20 Januari 1926, di Bondari, dekat kota Sumy.

Untuk diketahui, Boris Romanchenko dideportasi ke Dortmund pada tahun 1942 dan harus melakukan kerja paksa di pertambangan.

Setelah, upaya melarikan diri yang gagal dari pertambangan tersebut, Boris Romanchenko akhirnya ketahuan dan dikirim ke kamp konsentrasi Buchenwald pada tahun 1943, di mana lebih dari 53.000 orang tewas selama Perang Dunia II.

Baca Juga: Tes Kepribadian, Gambar Pertama yang Dilihat akan Ungkap Sifat Luar Biasa Ini!

Boris Romanchenko kemudian dikirim ke Peenemünde di pulau Usedom di Laut Baltik, di sana ia bekerja sebagai pekerja paksa pada program roket V2, tepatnya di kamp konsentrasi Dora-Mittelbau dan kamp konsentrasi Bergen-Belsen.

"Dengan ngeri kami melaporkan kematian Boris Romanchenko yang kejam dalam perang di Ukraina," sebuah pernyataan untuk memperingatkan kematiannya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

"Gedung apartemen bertingkat tempat Boris Romanchenko tinggal dibom dan terbakar," tambah pernyataan itu.

Baca Juga: Minyak Goreng Subsidi Belum Ada setelah HET Dicabut, Said Didu: Apa Uangnya Sudah Tidak Ada?

Kharkiv, yang merupakan kota terbesar kedua di Ukraina, telah mendapat serangan berat dari artileri Rusia selama operasi militer Moskow, pada 24 Februari.

"Tolong pikirkan, berapa banyak hal yang telah dia lalui," ucap presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

"dia (Boris Romanchenko) terbunuh oleh serangan Rusia, yang menghantam gedung bertingkat di Kharkiv, dengan setiap hari perang ini, menjadi lebih jelas apa arti denazifikasi bagi mereka," tuturnya lagi.

Volodymyr Zelensky juga mengecam serangan Rusia, yang menyebabkan kematian bagi banyak warga sipil Ukraina.

Baca Juga: Tes Psikologi: Usia Jiwa dan Mental Anda Ditentukan oleh Jumlah Singa yang Dapat Anda Lihat di Gambar

"Kematian mengerikan Boris Romanchenko menunjukkan betapa mengancam perang di Ukraina bagi para penyintas kamp konsentrasi, kami berduka atas kehilangan seorang teman dekat" ujar presiden Ukraina itu.

Boris Romanchenko merupakan seorang yang pernah menjabat selama bertahun-tahun, sebagai wakil presiden Komite Internasional Buchenwald-Dora, dan juga dia telah mengabdikan dirinya untuk mendokumentasikan kejahatan Nazi.

Kementerian luar negeri dan pertahanan Ukraina telah mengutuk kematian yang disebabkan serangan Rusia itu.

"Putin berhasil 'mencapai' apa yang bahkan tidak bisa dilakukan Hitler (karena Boris Romanchenko kabur sebelumnya)," pungkas Volodymyr Zelensky.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x