Taliban Tutup Sekolah untuk Perempuan Usai Dibuka Beberapa Jam, Guru: Murid-murid Saya Menangis

- 24 Maret 2022, 12:56 WIB
Ilustrasi. Seorang guru di sebuah sekolah putri di Afghanistan mengungkap bahwa murid-muridnya menangis usai Taliban menutup kelas.
Ilustrasi. Seorang guru di sebuah sekolah putri di Afghanistan mengungkap bahwa murid-muridnya menangis usai Taliban menutup kelas. /Pixabay/12019//

Baca Juga: MotoGP Mandalika 2022: Media Asing Soroti Kehadiran Valentino Rossi KW di Sirkuit Mandalika

“Saya melihat murid-murid saya menangis dan enggan meninggalkan kelas,” kata Palwasha, seorang guru di sekolah putri Omra Khan di Kabul.

“Sangat menyakitkan melihat murid-murid Anda menangis. Kami semua kecewa dan kami semua putus asa ketika kepala sekolah memberi tahu kami, dia juga menangis,” kata seorang siswa, yang tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Terakhir kali Taliban memerintah Afghanistan, dari tahun 1996 hingga 2001, Taliban melarang pendidikan perempuan dan sebagian besar pekerjaan perempuan.

Tetapi setelah kembali berkuasa pada bulan Agustus, kelompok tersebut menjanjikan kesempatan untuk pendidikan dan pekerjaan perempuan.

Baca Juga: Tes Psikologi: Objek Pertama yang Dilihat Akan Ungkap Kondisi Batin dan Karakter Anda Sebenarnya

Komunitas internasional telah menjadikan pendidikan anak perempuan sebagai tuntutan utama untuk pengakuan masa depan pemerintahan Taliban, yang mengambil alih negara itu pada Agustus ketika pasukan asing menarik diri.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x