Setelah Dua Dekade Ditahan Tanpa Proses Hukum, Tahanan Guantanamo Asal Aljazair Dipulangkan

- 4 April 2022, 16:16 WIB
Tahanan Guantanamo yang berasal dari Aljazair akhirnya berhasil dipulangkan usai ditahan tanpa proses hukum di Amerika Serikat.
Tahanan Guantanamo yang berasal dari Aljazair akhirnya berhasil dipulangkan usai ditahan tanpa proses hukum di Amerika Serikat. /REUTERS/Carlos Barria/File Photo/

PR DEPOK - Pemerintah Amerika Serikat telah memulangkan seorang narapidana penjara Guantanamo ke negara asalnya Aljazair, Minggu, 3 April 2022 kemarin.

Seorang narapidana asal Aljazair itu telah ditahan di Guantanamo di luar proses hukum selama hampir dua dekade dengan tuduhan sebagai anggota Al-Qaeda.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengumumkan bahwa Sufiyan Barhoumi dipulangkan karena penahanannya di fasilitas penahanan Guantanamo tidak lagi diperlukan.

Sementara itu, pemerintah Aljazair memberikan jaminan bahwa dirinya akan diperlakukan secara manusiawi dengan langkah-langkah keamanan.

Baca Juga: Rekomendasi Menu Buka Puasa ala Rumahan, Ada Capcay Goreng Bakso Ikan dan Tumis Sosis Sayuran

Lebih lanjut, Pentagon tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang tindakan keamanan yang akan dilakukan.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor pada Senin, 4 April 2022, Barhoumi ditangkap pada 2002 bersama dengan seorang anggota senior Al-Qaeda di sebuah rumah persembunyian di Pakistan.

Barhoumi kemudian dibawa ke penjara Guantanamo di Kuba pada tahun yang sama.

Baca Juga: Apa Alasan KPK Tetapkan Rahmat Effendi Tersangka Kasus Pencucian Uang? Begini Penjelasan Ali Fikri

Amerika Serikat berusaha untuk menuntut Barhoumi pada 2008, tetapi gagal di tengah tantangan hukum terhadap versi awal sistem komisi militer yang dibentuk di bawah mantan Presiden George W. Bush.

Akhirnya diputuskan bahwa dia terlibat dengan berbagai kelompok ekstremis, dia tidak dianggap sebagai anggota Al-Qaeda atau berafiliasi dengan Taliban, menurut dewan peninjau yang menyetujui dia untuk dibebaskan pada 2016.

"Pemerintah kami berutang pada Barhoumi dan ibunya selama bertahun-tahun dalam hidup mereka," ujar pengacara Barhoumi, Shayana Kadidal.

Baca Juga: Nasib Persebaya Ditinggalkan Pemain Asing Andalan, Taisei Marukawa ke PSIS, Bruno Moreira?

"Saya sangat senang dia akan berada di rumah bersama keluarganya, tetapi saya akan sangat merindukan humor dan empatinya untuk penderitaan orang lain di lingkungan Guantanamo," tambahnya.

Menjelang akhir masa kepresidenan Presiden Barack Obama pada Januari 2017, seorang hakim federal menolak campur tangan menyusul keputusan Pentagon untuk tidak memulangkan tahanan.

Barhoumi adalah tahanan Guantanamo ketiga yang dipulangkan di bawah pemerintahan Joe Biden.

Baca Juga: BLT Minyak Goreng Rp300 Ribu Siap Cair April 2022, Cek Nama Penerima Online Modal KTP di Sini

Hingga sekarang masih ada 37 tahanan di penjara Guantanamo, termasuk 18 yang dibebaskan untuk dipindahkan.

Pada puncaknya, ada hampir 800 tahanan. Meskipun ada janji untuk menutup penjara terkenal itu sejak pemerintahan Obama, namun penjara Guantanamo tetap terbuka.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah