Setelah menyesuaikan berbagai faktor, penelitian menemukan peningkatan 33 kali lipat dalam risiko emboli paru bagi mereka yang memiliki Covid-19, serta peningkatan lima kali lipat untuk trombosis vena dalam.
Orang yang menderita gejala parah dari Covid-19 yang memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya lebih berisiko.
Tetapi bahkan orang yang memiliki kasus ringan yang tidak memerlukan rawat inap memiliki bahaya emboli paru dan trombosis vena dalam yang lebih tinggi.
Peluang pembekuan lebih tinggi selama gelombang pertama pandemi daripada tahap selanjutnya, yang menurut para peneliti disebabkan oleh cakupan vaksin dan perawatan yang lebih baik seiring berjalannya waktu.
Para peneliti mengatakan temuan mereka memiliki implikasi kebijakan utama, menyerukan lebih banyak pengobatan untuk mencegah pembekuan darah berkembang, terutama dalam kasus berisiko tinggi.
Mereka juga menekankan bahwa hasil tersebut menyoroti pentingnya mendapatkan vaksinasi.
Dalam tajuk rencana terkait, para peneliti dari Universitas Glasgow yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa hal itu mengingatkan akan perlunya waspada terhadap komplikasi yang terkait dengan infeksi SARS-CoV-2 yang ringan sekalipun.***