PR DEPOK – Rusia dan Ukraina sudah memasuki perang hari ke-46 sejak awal invasi di 24 Februari 2022.
Sejauh ini, Ukraina terus mengupayakan perlawanan dan tidak menunjukkan tanda akan menyerah atas Rusia.
Sebaliknya, Rusia terus berupaya melayangkan sejumlah serangan agar dapat menguasai wilayah-wilayah Ukraina yang ditargetkan.
Baca Juga: Kebakaran Besar di Gudang Bahan Kimia Thinner Kalideres, hingga Muncul Ledakan Api
Mendapat perlawanan sengit dari Ukraina, Rusia dikabarkan telah mengatur ulang komando operasi pertempurannya.
Menurut seorang pejabat negara Barat, Rusia memasang seorang jenderal baru dengan pengalaman luas dalam operasi Rusia di Suriah.
Sosok jendral baru itu diketahui adalah Komandan distrik militer selatan Rusia, Jenderal Alexander Dvornikov.
Maka dari itu, Ukraina diingatkan untuk selalu siaga akan serangan Rusia.
“Kami berharap komando dan kontrol keseluruhan meningkat,” ujat pejabat Barat seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah memperingatkan rakyat Ukraina.
Baca Juga: Buka cekbansos.kemensos.go.id dan Siapkan KTP, Ada BPNT dan PKH yang Sudah Cair Hari Ini
"Tidak punya waktu untuk menunggu," ujarnya.
Dalam pidatonya baru-baru ini, ia juga mengatakan komitmennya untuk mendesak perdamaian meskipun serangan Rusia terhadap warga sipil telah mengejutkan dunia, dan memperbarui permohonannya kepada negara-negara untuk mengirim lebih banyak senjata menjelang lonjakan pertempuran yang diperkirakan di timur negara itu.
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan Ukraina siap untuk pertempuran sengit dengan pasukan Rusia yang berkumpul di timur negara itu.
“Ini akan menjadi pertempuran yang sulit. Kami percaya pada pertarungan ini dan kemenangan kami. Kami siap untuk secara bersamaan berjuang dan mencari cara diplomatik untuk mengakhiri perang ini,” tuturnya.
Invasi Rusia ke Ukraina juga masih disoroti negara-negara Barat.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menjanjikan suntikan baru besar senjata dan bantuan keuangan Inggris untuk Ukraina.
Boris Johnson mengatakan Inggris dan mitra serta sekutunya akan memberikan dukungan sehingga Ukraina tidak akan pernah diserang.
Inggris mengkonfirmasi akan mengirim 120 kendaraan lapis baja dan sistem rudal anti-kapal baru.
Boris Johnson juga memuji kepemimpinan tegas dan kepahlawanan tak terkalahkan Presiden Volodymyr Zelenskyy.
"Tujuan mengerikan Putin sedang digagalkan. Reputasi presiden Rusia, Vladimir Putin, dan pemerintahannya telah dicemari secara permanen oleh kejahatan perang terhadap warga sipil di Ukraina,” kata Boris Johnson.
Sebelumnya, penarikan Rusia dari Ukraina utara telah meninggalkan bukti “penargetan yang tidak proporsional” terhadap warga sipil, kuburan massal, penggunaan sandera sebagai perisai manusia ,
Menurut laporan intelijen Inggris yang terbaru, diketahui pasukan Rusia terus menggunakan alat peledak improvisasi (IED) untuk menimbulkan korban, menurunkan moral Ukraina dan membatasi kebebasan bergerak.***