Rusia dan Chechnya Siapkan Serangan Terbesar Usai Bantu Evakuasi Warga Mariupol

- 11 April 2022, 12:00 WIB
ilustrasi serangan tentara Rusia di Ukraina
ilustrasi serangan tentara Rusia di Ukraina //Unsplash

PR DEPOK - Pasukan militer Rusia pada akhir pekan kemarin, telah membantu sejumlah warga kota Mariupol yang masih terjebak di tempat tinggalnya untuk evakuasi.

Seperti yang diketahui, pasukan militer Rusia juga telah angkat kaki dari sejumlah kota di Ukraina.

Namun, beberapa pejabat Ukraina mengklaim, militer Rusia telah membantai sejumlah warga Sipil, setelah ditemukan mayat dengan tangan terikat di sepanjang jalan, dekat kota Kyiv.

Baca Juga: Cara dan Persyaratan Daftar KIP Kuliah Secara Online, Hanya Butuh NIK, NISN, dan NPSN

Menanggapi hal tersebut, Rusia telah menolak tuduhan kejahatan perang oleh Ukraina dan negara-negara Barat, dan dianggap sebagai provokasi.

Rusia telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil, tetapi Ukraina dan sekutu baratnya tidak menanggapi hal tersebut.

Sejak operasi militer Rusia yang dimulai pada 24 Februari 2022, telah membuat sekitar 44 juta penduduk Ukraina mengungsi ke negara-negara tetangga.

Baca Juga: Aksi Demo 11 April 2022, Polisi Lakukan Pengalihan Lalu Lintas 11 Rute di Sekitar Istana Negara

Sementara itu, setelah membantu warga kota Mariupol, pasukan militer Rusia dan Chechnya bersiap untuk menambah serangannya.

Hal tersebut menambahkan, Moskow telah meluncurkan serangan rudalnya pada Jumat, 8 April 2022 dan menghantam stasiun kereta api di kota Kramatorsk, di wilayah Donetsk yang saat itu masih banyak orang yang ingin evakuasi melalui transportasi kereta api.

Serangan yang menghantam stasiun kereta api tersebut telah memakan korban sekitar 57 orang, dan 109 mengalami luka ringan.

Sementara itu, Ramzan Kadyrov, yang merupakan salah satu pemimpin pasukan Chechnya, telah mengatakan bahwa Rusia akan melancarkan serangan ke kota Mariupol, Luhansk, dan Donetsk, yang kemudian akan menargetkan Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah