PR DEPOK – Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor setelah badai hujan melanda kota pelabuhan Durban, Afrika Selatan, dan daerah sekitarnya di provinsi KwaZulu-Natal telah meningkat menjadi 59 orang.
Ahli meteorologi negara itu memperkirakan lebih banyak hujan menganggu perjalanan penyelamatan.
Akan tetapi, mereka memperkirakan system curah hujan akan melemah pada Rabu, 13 April 2022.
"Banyak orang kehilangan nyawa mereka dan Ethekwini (metro Durban) saja melaporkan 45, sementara di distrik iLembe lebih dari 14 telah kehilangan nyawa secara tragis," kata pemerintah provinsi dalam sebuah pernyataan, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Komentari Kabar Kenaikan Tarif Listrik: Sebaiknya Disampaikan dengan Rencana Narasi
Bencana itu disebut menimbulkan malapetaka yang tak terhitung dan menimbulkan kerusakan besar pada kehidupan dan infrastruktur.
Akibatnya, kerusakan mempengaruhi semua ras dan kelas dari daerah pedesaan, dan kota-kota hingga perkebunan mewah.
"Ini adalah korban yang tragis dari kekuatan alam dan situasi ini membutuhkan tanggapan yang efektif dari pemerintah," ujar Presiden Cyril Ramaphosa.
Baca Juga: Sekutu Utama Putin Ditangkap Pihak Ukraina, Zelensky Tawarkan Pertukaran Tahanan