Banjir dan Tanah Longsor Melanda Afrika Selatan, 59 Orang Dikonfirmasi Tewas

- 14 April 2022, 03:00 WIB
Ilustrasi banjir. Dalam musibah banjir dan tanah longsor yang melanda Afrika Selatan, sebanyak 59 orang telah dikonfirmasi tewas.
Ilustrasi banjir. Dalam musibah banjir dan tanah longsor yang melanda Afrika Selatan, sebanyak 59 orang telah dikonfirmasi tewas. /Pixabay/Hans.

PR DEPOK – Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor setelah badai hujan melanda kota pelabuhan Durban, Afrika Selatan, dan daerah sekitarnya di provinsi KwaZulu-Natal telah meningkat menjadi 59 orang.

Ahli meteorologi negara itu memperkirakan lebih banyak hujan menganggu perjalanan penyelamatan.

Akan tetapi, mereka memperkirakan system curah hujan akan melemah pada Rabu, 13 April 2022.

"Banyak orang kehilangan nyawa mereka dan Ethekwini (metro Durban) saja melaporkan 45, sementara di distrik iLembe lebih dari 14 telah kehilangan nyawa secara tragis," kata pemerintah provinsi dalam sebuah pernyataan, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Komentari Kabar Kenaikan Tarif Listrik: Sebaiknya Disampaikan dengan Rencana Narasi

Bencana itu disebut menimbulkan malapetaka yang tak terhitung dan menimbulkan kerusakan besar pada kehidupan dan infrastruktur.

Akibatnya, kerusakan mempengaruhi semua ras dan kelas dari daerah pedesaan, dan kota-kota hingga perkebunan mewah.

"Ini adalah korban yang tragis dari kekuatan alam dan situasi ini membutuhkan tanggapan yang efektif dari pemerintah," ujar Presiden Cyril Ramaphosa.

Baca Juga: Sekutu Utama Putin Ditangkap Pihak Ukraina, Zelensky Tawarkan Pertukaran Tahanan

Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat menyatakan belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai setelah banjir besar.

Hujan deras berhari-hari membanjiri beberapa daerah, menghancurkan rumah-rumah dan merusak infrastruktur di seluruh kota tenggara, sementara tanah longsor memaksa layanan kereta api dihentikan.

Hujan telah membanjiri jalan raya kota hingga kedalaman yang hanya menyembul dari atas lampu lalu lintas, menyerupai periskop kapal selam.

Baca Juga: Cara Isi eHAC dan Syarat Wajib Mudik Lebaran 2022 untuk Semua Mode Transportasi

Angin puting beliung merobek beberapa jembatan, dan menenggelamkan mobil serta rumah-rumah yang roboh. Sebuah tangki bahan bakar mengambang di laut setelah terlempar dari jalan.

Hujan telah membanjiri jalan raya kota, merobohkan jembatan, menenggelamkan mobil dan rumah-rumah yang runtuh.

Beberapa kontainer pengiriman bertumpuk jatuh seperti kartu domino dan berserakan di halaman, sementara beberapa tumpah ke jalan utama di kota, salah satu pintu gerbang regional terbesar di Afrika selatan ke laut.

Baca Juga: Arti Status 'Dalam Proses Seleksi' di Dashboard Kartu Prakerja Gelombang 26

Perusahaan logistik publik Afrika Selatan Transnet menangguhkan pengiriman di terminal Durban seperti halnya perusahaan pelayaran global Maersk karena banjir.

"Sekitar pukul 3.00 pagi, saya merasakan truk berguncang dan saya pikir mungkin ada yang menabraknya dan ketika saya mencoba membuka tirai saya melihat ketinggian air sangat tinggi," kata sopir truk Mthunzi Ngcobo.

Departemen penanggulangan bencana di provinsi KwaZulu-Natal, di mana Durban adalah kota terbesarnya, mendesak orang-orang untuk tinggal di rumah dan memerintahkan mereka yang tinggal di daerah dataran rendah untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.

Baca Juga: Vladimir Putin Ancam Negara Barat Jelang Fase Baru Perang Rusia-Ukraina

Lebih dari 2.000 rumah dan 4.000 rumah tidak resmi, atau gubuk, rusak, menurut perdana menteri provinsi Sihle Zikalala.

Operasi penyelamatan, dibantu oleh militer, mengevakuasi orang-orang yang terperangkap di daerah yang terkena dampak.

Sedangkan lebih dari 140 sekolah terkena dampak banjir.

Pembangkit listrik telah kebanjiran dan pasokan air terganggu dan bahkan kuburan tidak terhindar dari kehancuran.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah