Network
PR DEPOK - Sebuah pabrik senjata di Kyiv hancur usai dihantam serangan roket jarak jauh Rusia pada Jumat, 15 April 2022.
Pabrik senjata tersebut diduga memproduksi rudal Neptunus yang digunakan untuk menenggelamkan kapal perang Moskva.
Serangan pada Jumat, 15 April 2022 dianggap sebagai serangan balas dendam paling signifikan oleh pasukan Rusia setelah tenggelamnya kapal Moskva di Laut Hitam.
Baca Juga: Rusia Meminta Pasukan Ukraina Meletakkan Senjata dan Tinggalkan Mariupol Sepenuhnya
Serangan itu juga menjadi pengingat bahwa meskipun wilayah Kyiv telah dibebaskan Rusia, perang di ibukota Ukraina masih belum berakhir.
Menurut produsen senjata negara Ukraina, pabrik Vizar yang dihancurkan Rusia memproduksi rudal jelajah Neptunus yang salah satunya digunakan untuk menenggelamkan kapal Moskva.
Tak hanya hancurkan pabrik senjata, serangan hari Jumat tersebut juga disusul pengeboman pabrik perangkat keras militer di distrik Darnytsky pada Sabtu, 17 April 2022.
“Ada lima pukulan,” kata Andrei Sizov, pemilik bengkel kayu berusia 47 tahun mengatakan kepada Agence France-Presse dikutip PikiranRakyat-Depok-com dari The Guardian.
Saksi mata tersebut mengatakan, karyawannya terlempar akibat ledakan di pabrik.
“Karyawan saya ada di kantor dan terlempar karena ledakan itu. Mereka membuat kita membayar untuk menghancurkan Moskow," ucapnya.
Semetara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengaku telah menggunakan senjata jarak jauh presisi tinggi berbasis laut untuk menyerang pabrik tersebut.
Serangan terbaru di ibukota Ukraina itu tidak mengejutkan, setelah kementerian pertahanan Rusia berjanji untuk membom sasaran di Kyiv sebagai tanggapan atas apa yang dikatakannya sebagai serangan teroris dan sabotase di wilayahnya yang dilakukan oleh rezim nasionalis Ukraina.
Referensi itu adalah penghancuran kapal Moskva oleh pasukan Ukraina selama operasi tempur melawan kapal-kapal Rusia di Laut Hitam pada Rabu, 13 April 2022.
Dalam pertempuran tersebut, dek amunisi kapal Moskva meledak setelah dihantam oleh dua rudal Neptunus.
Kremlin belum memberikan perincian tentang kemungkinan korban di antara 510 awak Moskva dan belum merilis foto-foto kapal yang hancur.
Namun di siaran televisi Rusia, pembawa acara dan pakar berbicara dengan keras tentang memusnahkan Ukraina setelah penghancuran kapal unggulan Rusia tersebut.***
