Network
PR DEPOK - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy kembali menyinggung kemungkinan pasukan Rusia menggunakan senjata Nuklir untuk menyerang Kiev.
Volodymr Zelensky berpendapat bahwa Rusia bukannya tidak mungkin akan menggunakan nuklir untuk membuat Ukraina porak poranda.
Spekulasi itu muncul setelah Presiden Ukraina itu mengeklaim bahwa saat ini pasukan Rusia tengah mati kutu untuk menaklukan militer Kiev.
Tak hanya itu, Volodymr Zelensky juga menegaskan kembali kekhawatiran pasukan Rusia menggunakan senjata kimia atau nuklir taktis di Ukraina.
Baca Juga: Tonton Spider-Man: No Way Home di Bioskop Sebanyak 292 Kali, Pria AS Ini Pecahkan Rekor
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian, Volodymr Zelensky menyebut kemungkinan Kremlin menembakan nuklir ke Ukraina adalah hal yang patut diwaspadai.
"Tidak hanya saya, seluruh dunia, semua negara harus khawatir karena (penggunaan senjata nuklir) bukanlah informasi nyata, tetapi bisa menjadi kebenaran," katanya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Ukraina ini menyebut, Rusia mungkin akan melakukan tindakan lebih gila lagi karena negara yang dipimpin Vladimir Putin itu punya rekam jejak menggunakan senjata kimia.
Baca Juga: Pemimpin Austria Karl Nehammer Ungkap Keyakinan Vladimir Putin Menangkan Peperangan Atas Ukraina
Menurut Volodymr Zelensky, pihak Rusia sama sekali tidak peduli pada nyawa rakyat sipil yang tidak terlibat perang.
“Senjata kimia, mereka mungkin melakukannya, bagi mereka nyawa rakyat tidak berharga," kata Volodymr Zelensky secara tegas.
Kendati demikian, pria berusia 44 tahun ini menyeru kepada rakyatnya dan dunia untuk tidak takut terhadap Rusia.
Baca Juga: PM Malaysia Kutuk Serangan Israel ke Palestina, Ajak Dunia Internasional Cari Solusi Terbaik
Volodymyr Zelensky menyebut dunia harus lebih waspada atas mungkinnya Kremlin menembakan senjata nuklir dalam perang Rusia dan Ukraina.
"Kita tidak boleh takut, jangan takut tapi bersiaplah. Tapi itu bukan peringatan untuk Ukraina, tidak hanya untuk Ukraina tetapi untuk seluruh dunia" pungkas Volodymyr Zelensky dalam keterangannya.***
