Presiden Ukraina Kecam Kunjungan Sekjen PBB ke Rusia, Zelensky Inginkan Pertemuan dengan Putin

- 24 April 2022, 12:15 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengecam keputusan Sekjen PBB yang mengunjungi Rusia sebelum dirinya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengecam keputusan Sekjen PBB yang mengunjungi Rusia sebelum dirinya. /Vanlentyn Ogirenko/Reuters

PR DEPOK - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam rencana kunjungan Sekjen PBB ke Rusia.

Dalam pernyataannya, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa 'tidak ada keadilan dan tidak ada logika' atas keputusan Antonio Guterres untuk melakukan perjalanan ke Rusia sebelum dia mengunjungi Ukraina terlebih dahulu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam keras keputusan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang mengunjungi Moskow pada hari Selasa sebelum menuju ke Kyiv.

Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera, Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina berharap bisa mengamankan senjata berat saat pembicaraannya dengan menteri luar negeri dan pertahanan AS di Kyiv pada hari Minggu waktu setempat.

Baca Juga: Segera Login eform.bri.co.id dan Simak Info BPUM 2022 Tahap 3

Namun, dalam kesempatan tersebut Zelensky juga mengulangi seruannya untuk bisa bertemu dengan Vladimir Putin agar "mengakhiri perang".

Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa mengatakan saat ini sedang bekerja untuk mengamankan pembebasan sejumlah anggota Misi Pemantauan Khusus yang ditahan di Ukraina timur.

Di mana, serangkaian serangan rudal telah menewaskan sedikitnya delapan orang di wilayah Odesa Ukraina, termasuk seorang bayi berusia tiga bulan.

Baca Juga: Cara Cek PKH 2022 Online Pakai KTP, Dapatkan BLT Balita dan Ibu Hamil Rp3 Juta yang Masih Cair April Ini

Sebelumnya, militer Ukraina mengatakan bahwa mereka telah menghancurkan sebuah pos komando Rusia di Kherson, sebuah kota selatan yang jatuh ke tangan pasukan Rusia di awal perang.

Badan intelijen militer Ukraina mengunggah sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa pos komando telah diserang pada hari Jumat.

Dalam serangan itu, dua jenderal tewas dan satu terluka parah.

Baca Juga: Video Viral yang Ungkapkan Dampak Lockdown pada Penduduk Shanghai Dihapus, Warganet China Protes

Oleksiy Arestovych, seorang penasihat presiden Ukraina, mengatakan dalam sebuah wawancara online ada sekitar 50 perwira senior Rusia yang berada di pusat komando ketika diserang.

Dirinya mengatakan bahwa nasib mereka hingga kini belum diketahui.

Atas pernyataan tersebut, militer Rusia hingga kini belum berkomentar apa pun terkait serangan tersebut, hingga kebenarannya tidak dapat dikonfirmasi.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah