Menlu Rusia Sergei Lavrov: Jangan Provokasi untuk Memulai Perang Dunia Ketiga

- 26 April 2022, 15:55 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. /Reuters

PR DEPOK - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah memperingatkan Ukraina agar tidak memprovokasi Perang Dunia Ketiga.

Selain itu, Sergei Lavrov juga mengatakan bahwa ancaman perang nuklir tidak boleh diremehkan.

Ucapan Lavrov muncul sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv.

Baca Juga: Kane Tanaka, Orang Tertua di Dunia Asal Jepang Meninggal Dunia di Usia 119 Tahun

Lavrov memberikan wawancara kepada televisi Rusia bahwa ia mengangkat momok konfrontasi nuklir dan menuduh NATO terus memberi minyak pada kayu yang terbakar.

"Saya tidak ingin melihat risiko ini meningkat secara artifisial ketika risikonya cenderung signifikan"

"Bahayanya serius. Ini nyata dan tidak boleh diremehkan," ujar Menteri Luar Negeri Rusia itu seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Age pada Selasa, 26 April 2022.

Baca Juga: China Bantah Spekulasi Soal Kemungkinan Pengaruhi Twitter Lewat Tesla

Komentar tersebut dilihat secara luas sebagai tanggapan atas deklarasi Blinken pada Senin kemarin bahwa “Rusia gagal, Ukraina berhasil”.

Austin mengambil komentarnya lebih lanjut, mengatakan bahwa AS ingin melihat Rusia melemah ke titik di mana ia tidak dapat melakukan apapun.

Dalam tanggapan yang jelas terhadap Austin, Lavrov mengatakan Rusia memiliki perasaan bahwa Barat ingin Ukraina terus berperang.

Baca Juga: Kehilangan Harapan di Ukraina, Rusia Peringatkan Risiko Senjata Nuklir dan Perang Dunia Ketiga

"Seperti yang tampak bagi mereka, melelahkan dan melemahkan tentara Rusia dan kompleks perang industri militer Rusia adalah sebuah ilusi," tutur Lavrov.

Lebih lanjut, Lavrov menuduh para pemimpin Ukraina memprovokasi Rusia dengan meminta NATO untuk terlibat dalam konflik.

"NATO telah secara efektif memasuki perang dengan Rusia melalui proxy dan mempersenjatai proxy tersebut"

Baca Juga: Sekjen PBB Antonio Guterres Picu Kemarahan Ukraina karena Kunjungi Rusia Lebih Dulu untuk Negosiasi

"Semua orang dalam hal apapun tidak bisa membiarkan Perang Dunia Ketiga terjadi," katanya, menambahkan bahwa dengan menyediakan senjata, pasukan NATO menuangkan minyak ke bara api.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan di Twitter bahwa komentar Lavrov menggarisbawahi kebutuhan Ukraina akan bantuan Barat.

“Rusia kehilangan harapan terakhir untuk menakut-nakuti dunia agar tidak mendukung Ukraina"

Baca Juga: Panel AS Ingin India Masuk Daftar Hitam karena Kebebasan Beragama yang Buruk

"Demikian pembicaraan tentang bahaya 'nyata' Perang Dunia Ketiga. Ini berarti Moskow merasakan kekalahan di Ukraina," tulisnya.

Ketika Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, tujuan nyatanya adalah merebut Kyiv dengan secepat kilat.

Tapi Ukraina, dengan bantuan senjata Barat, menggagalkan dorongan dan memaksa pasukan Presiden Vladimir Putin untuk mundur.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Age


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah